Di Masjid yang berada di tengah Kampung Wani ini terdapat Alquran yang diperkirakan berusia 200-an tahun. Warna kertasnya kecokelatan dengan panjang 50 cm dan lebar 30 cm.
Alquran ini dibungkus dengan kain putih dan disimpan dalam sebuah lemari kayu. Lembar masing-masing Alquran tua itu juga sudah terpisah-pisah, namun tulisannya masih bisa dibaca dengan jelas.
Selain Alquran, pengurus masjid juga menyimpan bantal balok yang dulunya digunakan oleh imam masjid untuk beristirahat.
“Kita simpan satu kain dengan Alquran itu,” sebut Tahir saat berbincang dengan IDN Times di Donggala, Selasa (20/4/2021).
Menurut Tahir, keberadaan Alquran tua menjadi bukti penyebaran Islam di Kabupaten Donggala. Kata dia, Alquran itu juga pernah diminta oleh pihak museum namun tidak diberikan.
“Cuman sampai sekarang kami tidak tahu siapa yang bawa ini Alquran pertama. Alquran ini juga selamat dari tsunami, padahal kalau dipikir jarak pantai dengan masjid ini dekat, tembok masjid saja hancur,” terangnya.