Makassar, IDN Times - Dalam tiga pekan terakhir, terjadi kasus kekerasan seksual di Kota Makassar. Beberapa di antaranya terjadi di ruang publik. Rentetan peristiwa itu, menuntut ketegasan dari seluruh pihak, utamanya pemerintah kota dan kepolisian.
Aktivis perempuan Sulawesi Selatan (Sulsel), Lusia Palulungan, mengatakan, dibutuhkan peran tegas pemerintah dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) yang memiliki kewenangan dalam penanganan kasus.
"Maraknya kasus ini seharusnya ada upaya lebih pemerintah, ini juga salah satunya penyebabnya karena memang penegakan hukum masih lemah. Karena kalau kasus seperti ini tidak ada tindak lanjutnya pasti akan terus menerus terjadi. Artinya tidak ada efek jera kepada pelaku," kata Lusia kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Tigas kasus kekerasan seksual di ruang publik baru-baru ini, masing-masing terjadi di Kecamatan Wajo, di mana kasus tersebut ditangani Polres Pelabuhan Makassar, kemudian dua kasus lainnya yang dialami petugas kebersihan di Kecamatan Tallo dan kekerasan seksual yang menimpa siswi SMP di Kecamatan Tamalate ditangani Polrestabes Makassar.