Manado, IDNTimes – Hujan deras mengguyur Kota Manado, Sulawesi Utara, sejak Kamis malam (26/1/2023) . Akibatnya, sejumlah titik di Manado banjir setinggi kurang lebih satu meter pada Jumat (27/1/2023).
“Banjir ada di 8 lokasi di Manado,” kata Humas Basarnas Manado Ferry Arianto.
Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Singkil, Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal 2, Kecamatan Sario, Kecamatan Wenang, Kecamatan Wanea.
Kelurahan Komo merupakan salah satu lokasi terdampak banjir. Pasalnya, Kelurahan Komo berada di pinggir Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Firman, salah seorang warga, mengatakan bahwa air DAS Tondano sudah naik sejak pukul 05.00 Wita. “Banyak orang tua (lansia) di sini, anak-anak juga. Apalagi di daerah belakang dekat sungai,” ujar Firman.
Sibuk evakuasi, warga kini sudah kelaparan. Beruntung ada perahu karet yang bisa digunakan untuk evakuasi beberapa warga.
Salah satu antisipasi warga yang tinggal di bantaran sungai adalah dengan membangun rumah dua lantai. Hal itu sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu karena banjir yang menerjang setiap tahun.
Jika tak memungkinkan evakuasi ke tempat lain, maka warga akan memilih tinggal di lantai 2 rumahnya hingga air surut. “Anak-anak saya masih di rumah, mereka di lantai 2,” ujar Firman.
Selain itu, barang-barang yang masih memungkinkan diselamatkan, akan dipindah ke lantai 2.
Selain keluarga dan pakaian yang menempel di badan, warga yang mengevakuasi diri tak membawa banyak barang. “Cuma bawa pakaian dan surat-surat berharga,” ujar Amin, warga Kelurahan Bailang.
Amin pun harus merelakan motornya yang rusak terendam banjir karena tidak bisa dibawa ke luar rumah. “Tidak apa-apa, yang penting keluarga dulu selamat,” ucap Amin.
Warga terdampak banjir pun memilih mengungsi di rumah keluarga atau tetangga yang letaknya lebih tinggi.