Makassar Tunggu 35 Ribu Vaksin dari Pusat
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar berupaya menggenjot pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Upaya terbaru yaitu vaksin serentak di 100 rukun tetangga (RT) per hari.
Untuk kepentingan itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto meminta tambahan ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat. Pasalnya, stok vaksin saat ini di Kota Makassar masih kurang. Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto disebut sudah menjanjikan akan memenuhi kebutuhan itu.
"Saya sudah lapor, kebetulan tadi Pak Menko Perekonomian beliau membacakan, ada 35 ribu vial yang akan segera tiba di Makassar," kata Danny di Makassar, Selasa (24/8/2021).
1. Masyarakat diminta bersabar
Danny mengatakan pihaknya telah meluncurkan program percepatan vaksinasi. Hanya saja ketersediaan vaksin yang berkurang memang menjadi kendala.
Dia meminta warga yang belum divaksinasi agar bersabar menanti kiriman vaksin tambahan yang rencananya akan datang dalam waktu dekat ini. Lagipula, masih ada pihak lain yang menyediakan vaksinasi.
"Yang ada sekarang ini tentunya ini kita juga sangat bersyukur ada di TNI Polri, kemudian di swasta misalnya di IDI dan Kalla group. Kemudian ada di anggota dewan DPR RI," kata Danny.
2. Vaksinasi RT/RW diharapkan menekan COVID-19
Dengan adanya kiriman tambahan vaksin, Pemkot Makassar berharap dapat mengadakan gerakan vaksinasi 100 persen tiap hari di tingkat RT/RW.
“Program vaksinasi tingkat RT/RW diharapkan dapat menekan laju pergerakan COVID-19. Selain itu tentu akan mempengaruhi roda ekonomi di Makassar. Olehnya itu saya sangat mengharapkan tambahan vaksin ini segera tiba," kata Danny.
3. Bergantung pada stok vaksin
Pemerintah Kota Makassar sendiri menargetkan 70 persen warganya divaksinasi. Adapun jumlah warga kota ini yaitu 1.102.330 orang.
Juru Bicara Makassar Recover Henni Handayani mengatakan, program vaksinasi serentak di RT itu baru bisa berlangsung pada September 2021 mendatang. Itupun tergantung stok vaksin dari pemerintah pusat.
"Tentu kita bergantung pada stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat sehingga program ini baru akan dimulai September saat vaksin sudah tersedia," kata Henni.
