Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makassar Masih Terapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Penyaluran air bersih di Kecamatan Ujung Tanah, Sabtu (2/9/2023). Dok. Humas Pemkot Makassar
Intinya sih...
  • Pemkot Makassar pertahankan status siaga darurat kekeringan
  • Kondisi cuaca tidak seperti tahun lalu, namun masih terjadi kesulitan air bersih di beberapa wilayah
  • BPBD turun melakukan asesmen di 3 kecamatan dan 12 kelurahan yang terindikasi kekeringan

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar masih mempertahankan status siaga darurat bencana kekeringan. Pemkot masih mempertimbangkan apakah akan tetap berstatus siaga darurat, ditingkatkan menjadi tanggap darurat atau bahkan status tersebut dicabut. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, menjelaskan kondisi cuaca saat ini tidak seperti tahun lalu. Saat kekeringan tahun 2023 lalu, hari tanpa hujan benar-benar lama dan kering.

"Saat ini, meskipun tidak hujan di Makassar tapi ada hujan di Gowa, ada hujan di Maros sehingga ini juga bisa menampung sumber air baku dari PDAM," kata Hendra, Rabu (2/10/2024).

1. Beberapa wilayah mengalami kesulitan air bersih

Ilustrasi krisis air bersih. IDN Times/Asrhawi Muin

Maka dari itu, status siaga darurat kekeringan ini masih ditetapkan. Hendra menjelaskan status siaga darurat ditetapkan ketika sudah ada data dan fenomena kekeringan yang terlihat. 

Fenomena yang dimaksud yaitu adanya beberapa wilayah di Kota Makassar yang mengalami kesulitan air bersih. Fenomena lainnya yakni PDAM mengalami kekurangan suplai air baku beberapa waktu belakangan ini.

"Datanya apa? Data dari BMKG bahwa saat ini kondisi curah hujan di Kota Makassar di bawah normal. Nah berdasarkan data dan fakta tersebut, kami menetapkan Kota Makassar dalam status siaga darurat," bebernya. 

2. Sebanyak 3 kecamatan dan 12 kelurahan terdampak

ilustrasi kemarau (Unsplash.com/Joshua Woroniecki)

Dengan melihat data dan fenomena tersebut, BPBD pun turun untuk mengadakan asesmen-asesmen terhadap kondisi yang terjadi yang sifatnya lebih faktual dan akurat. BPBD telah turun ke beberapa kecamatan yang terindikasi kekeringan.

"Nah hasil dari asesmen kita, ada tiga kecamatan dan 12 kelurahan. Itu terus nanti kita akan update," kata Hendra.

Kecamatan yang dimaksud yaitu Kecamatan Ujung Tanah ada 4 kelurahan yaitu Cambayya, Gusung, Cambaberua, dan Patingalloang Baru. Kemudian di Kecamatan Bontoala ada 3 kelurahan yaitu Bontoala Tua, Layang dan Bungaejaya. 

Selanjutnya di Kecamatan Tallo ada 5 kelurahan yaitu Pannampu, Tallo, Suangga, Kaluku Bodoa, Ujung Pandang, dan Baru.

3. BPBD masih melihat perkembangan kekeringan

Kondisi air di Bendung Leko Pancing, Kabupaten Maros, Kamis (19/9/2024). (Dok. PDAM Makassar)

Lebih lanjut, Hendra mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan Kota Makassar khususnya 3 kecamatan dan 12 kelurahan itu. Bisa jadi masih ada kemungkinan jumlahnya bertambah atau berkurang.

"Kalau bertambah apakah signifikan atau tidak. Seperti yang tahun lalu itu ada 9 kecamatan dan puluhan kelurahan. Nah, itu belum sampai situ. Jadi, kita belum catatkan tanggap darurat karena konsekuensi tanggap darurat itu juga cukup kompleks," kata Hendra.

Untuk saat ini, pihaknya selalu mengacu pada data dari BMKG. Lagipula, BMKG telah memprediksi awal musim hujan di Makassar dimulai pada dasarian ketiga bulan ini.

"Jadi kita menunggu ini, selalu saya bilang data dari BMKG di daerah kita bahwa di Oktober itu akan curah hujan akan lebih banyak dibanding tahun lalu," kata Hendra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us