LBH Makassar desak polisi usut tuntas kasus kematian yang diduga melibatkan anggotanya. Dahrul Amri/IDN Times Sulsel
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir kejadian serupa dialami mahasiswa Papua. Terakhir kali terjadi mahasiswa dan Ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) terlibat bentrok pada 8 Juni 2022 silam.
Saat itu, mahasiswa Papua berencana melakukan aksi demo di monumen Mandala di Jalan Jenderal Sudirman. Tapi aksi long march mahasiswa Papua terhenti saat mereka dihadang anggota BMI.
Aktivis dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar pun menilai, ada kesan pembiaran oleh pihak kepolisian saat demo mahasiswa Papua dibubarkan.
Menurut Koordinator Divisi Advokasi LBH, Muhammad Ridwan, pembiaran yang dilakukan polisi terhadap ormas yang sudah beberapa kali terjadi, itu ditujukan ke mahasiswa Papua.
"Kami melihat ada kesan pembiaran polisi, karena mereka (ormas) ini sudah beberapa kali mencoba untuk menghalang-halangi demo mahasiswa papua," kata Ridwan kepada IDN Times Sulsel.
Untuk itu, LBH mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi akibat pembiaran yang dilakukan polisi, pada saat kelompok BMI coba menghalangi demo mahasiswa.
"Kita mengutuk keras atas terjadi tindakan kekerasan, secara hukum kekerasan atas demonstrasi yang dilakukan secara damai itu pelanggaran hukum," tegas Ridwan.
LBH meminta agar pihak kepolisian sebagai penegak hukum agar menindak secara tegas pelaku, juga oknum yang melakukan pembiaran.