Bupati Maros Hatta Rahman (kiri) bersama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (kanan), Jumat (8/5). Humas Pemprov Sulsel
Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (COVID-19) di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Jumat (8/5) menurut data Kementerian Kesehatan sudah mencapai 708 kasus. Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan 24 kasus dari sebelumnya yang berjumlah 684.
Sempat tak alami penambahan kemarin, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh meningkat cukup signifikan, yaitu 13 orang dari jumlah total sebelumnya 238 orang. Dengan demikian, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh kini sudah mencapai 251.
Setelah tak ada penambahan sejak Kamis silam, pasien meninggal kasus positif COVID-19 bertambah hanya satu orang. Karenanya, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 46. Hal ini menunjukkan bahwa angka pasien sembuh semakin meningkat dari angka pasien meninggal.
Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, resmi memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Perpanjangan terhitung mulai Jumat (8/5) hari ini hingga Jumat (22/5) mendatang. Peraturannya tetap tak berubah, sama seperti yang berlaku pada dua pekan sebelumnya.
"Sekali lagi kami tegaskan bahwa aturan tetap dan baku sebagaimana aturan PSBB tahap pertama. Tidak ada yang berubah," kata Ismail dalam video konferensi bersama sejumlah jurnalis, Jumat malam.
Setiap pihak yang terbukti melanggar atau keluar dari aturan pelaksanaan PSBB bakal ditindak secara tegas. Pemkot Makassar, kata Ismail, bahkan telah mengingatkan sejumlah pelaku usaha untuk kembali mengikuti aturan PSBB ini.
"Jadi kalau ada yang diingatkan masih melanggar satu sampai dua tiga kali, akan ditindak tegas dan terukur oleh pihak keamanan," tegas Ismail.
Aturan tegas pelaku usaha tertuang dalam Pasal 12, Ayat 3 Perwali Nomor 22 Tahun 2020. Di dalamnya disebutkan, kegiatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mulai dari pasar rakyat, swalayan, perkulakan hingga jasa binatu diperbolehkan beroperasi mulai pukul 07.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA.
Di luar ketentuan yang berlaku, pemerintah melalui petugas penegakan aturan pelaksanaan PSBB, berkomitmen menindak tegas mereka yang masih membandel. Mulai dari teguran tertulis hingga sanksi pencabutan izin usaha.
Sementara itu, Bupati Maros Hatta Rahman optimistis daerahnya bisa segera terbebas dari COVID-19 akibat virus corona. Dia menilai penanganan COVID-19 di wilayahnya sudah menampakkan hasil, meski tanpa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Jadi saya pikir di Maros kita on the track. Saya kira di akhir bulan ini sudah selesai. Kita sudah di atas 65 persen yang sembuh," kata Hatta Rahman di Posko Gugus Tugas Maros, Jumat (8/5).
Optimisme Hatta Rahman bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari 36 total kasus positif, sudah ada 21 orang yang dinyatakan negatif atau sembuh. Dua 2 orang lainnya meninggal dunia. Artinya, tersisa 12 orang positif yang masih dirawat.
Dia menyebutkan, kasus positif di Maros berasal dari 4 klaster penyebaran, yaitu klaster umrah, bandara, pendatang, dan ijtima. Tiap klaster memiliki karakter yang berbeda-beda untuk itu dilakukan isolasi dan perbaikan gizi kepada para pasien. Hal itulah yang diyakini Hatta sebagai langkah cepat untuk memulihkan kondisi pasien COVID-19 itu.
"Kita perbaiki gizinya, apa keinginannya sehingga mereka cepat sehat. Alhamdulillah dari 36 itu, kalau berdasarkan hasil swab sudah 21 negatif. Jadi sisa 10 yang masih perawatan dan itu OTG. Cuma 2 dirawat dan itu pun gejalanya ringan," katanya.