Lily Yulianti Farid di antara seniman Makassar dan Australia yang tergabung dalam proyek Global Encounters & First Nations Peoples. (Dok. Rumata' Artspace)
Mengutip The Australia-Indonesia Center, Lily adalah penulis dan peneliti dengan keahlian dalam hubungan budaya antara Australia dan Indonesia. Dia juga menjabat sebagai Direktur MIWF, posisi yang dipegang sejak 2011.
Lily memulai kariernya sebagai jurnalis harian Kompas pada tahun 1995 dan kemudian mengembangkan karirnya di bidang akademik dan kreatif. Dia mengajar sastra Indonesia (secara kasual) serta bekerja untuk proyek penelitian akademik dan publikasi di Universitas Melbourne dari 2014-2019. Lily adalah Postdoctoral Fellow di Monash Indigenous Studies Center.
Sebelum menempuh gelar PhD, Lily bekerja sebagai jurnalis yang memiliki minat utama pada isu gender. Dia bekerja untuk perusahaan media terkemuka termasuk Australian Broadcasting Corporation (Radio Australia dan Online News, Indonesian Service), Radio Japan, Japan Broadcasting Corporation, dan Morning Daily Kompas, Indonesia.
Lily telah memfokuskan penelitiannya pada representasi gender di media Indonesia untuk gelar MA dan PhD-nya, namun, selama berada di Universitas Melbourne dan sebagai penulis kreatif, ia telah memperluas minatnya pada posisi perempuan dalam politik dan masyarakat Indonesia seperti yang digambarkan dalam literatur kontemporer dan hubungan historis antara Makassar dan Pribumi Australia.