Ilustrasi Uang Rupiah (Unsplash/Mufid Majnun)
Mirayati mengungkapkan, polisi MA meminta AN menyerahkan uang Rp50 juta untuk “biaya penyelesaian kasus”. Permintaan itu diperkuat dengan menunjukkan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan kontak bernama “komandan”.
Karena keberatan, AN menawar. Setelah proses negosiasi, keduanya sepakat di angka Rp15 juta. Namun, ada catatan tambahan: AN diwajibkan menyetor Rp2 juta setiap bulan ke polisi tersebut.
“Uang Rp15 juta itu sempat diserahkan. Tapi pada 29 Mei 2025, polisi kembali menagih setoran Rp2 juta. AN menolak karena ayahnya sudah meninggal dua hari setelah penggerebekan,” kata Mirayati.
Menurutnya, Jahya meninggal akibat stroke dan serangan jantung setelah ikut berdebat dengan polisi saat penggerebekan. “Bapaknya kaget, syok, dan akhirnya dua hari setelahnya meninggal dunia,” pungkas Mirayati.