Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eskpos kasus rekayasa penculikan di Mako Polda Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Seorang remaja perempuan di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, nekat merekayasa cerita seolah menjadi korban dalam kasus penculikan.

Rekayasa yang dilalukan remaja berinisial SR (12) itu belakangan diketahui terjadi bukan tanpa sebab. Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR kerap merasa tidak mendapat perhatian yang cukup dari kedua orangtuanya.

"Alasannya ingin mendapat simpatik dari orang tua. Ingin diperhatikan, karena merasa sering dibanding-bandingkan dengan saudaranya," kata Ibrahim dalam pengungkapan kasus rekayasa di Mapolda Sulsel, Senin (9/3).

1. Mengarang peristiwa penculikan karena rasa takut yang menumpuk

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Peristiwa rekayasa penculikan ini, disebutkan Ibrahim, terjadi pada Sabtu (7/3). Siswi Kelas II SMP itu meninggalkan rumahnya sekitar pukul 13.00 WITA. Saat itu, anak ketiga dari lima bersaudara ini hendak mencari sandal ibunya yang sebelumnya dia gunakan namun hilang.

Sesaat sebelum meninggalkan rumah, SR ditegur oleh saudaranya, hanya karena persoalan sandal yang hilang. Kekhawatiran MW yang takut dimarahi, semakin memuncak ketika salah satu dari saudara lelakinya yang lain, sempat menyuruhnya untuk pergi dari rumah.

"Dari lima bersaudara, dia satu-satunya perempuan. Dia merasa sakit hati karena itu tadi sering merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orangtuanya. Kenekatannya mengarang cerita kalau dia diculik dari situ. Takut pulang nanti dimarahi," ujar Ibrahim.

2. MW sembunyi di dalam gudang milik tantenya selama beberapa jam sebelum ditemukan dalam kondisi tangan terikat

Editorial Team

Tonton lebih seru di