Makassar, IDN Times - Bonus demografi bisa menjadi sebuah berkah atau bencana. Berkah, jika semuanya terserap dalam seluruh sektor kehidupan serta bertindak sebagai penggerak. Dan menjadi bencana kalau mayoritas memilih apatis terhadap politik dan tak ikut campur dalam penentuan nasib bernama Pemilu. Tapi, teknologi yang lekat dengan kehidupan Gen Z juga bisa jadi "senjata" untuk menyeleksi para calon wakil rakyat yang bertarung.
"Jadi mereka lebih open minded, lebih tidak ada dunia tipu-tipu dengan pencitraan lagi. Kita bisa tahu rekam jejak atau track record-nya seperti apa," papar Nurkanita Maruddani Kahfi, dalam sesi diskusi GenZ Memilih bertema Suara Gen Z dan Isu Lingkungan di Pemilu 2024 yang diadakan IDN Times serta Program Studi S3 Doktor Ilmu Politik, 15 Maret 2023 lalu.
"Si kandidat A misalkan, walaupun dia punya sejuta prestasi, track record-nya bagus, tapi dia pernah terkendala dengan penyimpangan hukum, sosial, moral, kan kita bisa mengetahui itu dengan cepat dengan adanya teknologi yang begitu masif sekarang," sambungnya.