KPU Sulsel Sebut Potensi Pemilih Pemula pada Pemilu 2024 Capai 858.000

04 Okt 2022, 20:03 WIB

Ilustrasi pemilih pemula di Pemilihan Umum. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Makassar, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebutkan pemilih pemula atau warga yang baru mempunyai hak pilih pada penyelenggaraan Pemilu 2024 cukup tinggi. Hal ini berdasarkan rapat pleno rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih berkelanjutan (DPB) periode bulan September tahun 2022 di Kantor KPU Sulsel, Selasa (4/10/2022).

Komisioner KPU Sulsel, Uslimin, mengatakan potensi pemilih pemula di Sulsel pada penyelenggaraan Pemilu 2024 mencapai sekitar 858.000 pemilih. Dia mengakui jumlah ini cukup besar.

"Pemilih pemula pada 14 Februari (2024k itu 858.000. Sekarang 396.000 itu telah 17 tahun pada bulan September (2022). Itu sudah masuk di DPB. Masih ada 400.000 lebih. Inilah yang akan dicoklit nanti. Karena itu data dari Capil," kata Usle, sapaannya.

1. Jumlah DPB meningkat karena pemilih pemula

Ilustrasi pemungutan suara atau pencoblosan (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pada September 2022, KPU Sulsel mencatat 6.321.334 DPB. Usle menyebut ada peningkatan sebanyak 203.621 dibandingkan DPB periode Agustus 2022 lalu sebanyak 6.117.713 orang.

"Angkanya melonjak 200 ribu lebih itu karena data pemilih pemula. Tapi sesungguhnya pemilih baru di Sulsel di bulan September bukan hanya 203 ribu. Itu selisih antara pemilih baru dengan pemilih TMS (tidak memenuhi syarat)," katanya.

2. KPU jaring data pemilih pemula dari dua instansi

Ilustrasi anak muda dan Pemilu. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Usle mengatakan bahwa pihaknya rutin memberi sosialisasi kepada para pemilih pemula. KPU Sulsel bahkan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama Sulsel untuk mendapatkan data pemilih pemula.

"Kami MoU dengan Dinas Pendidikan untuk menjaring data pemilih pemula di sekolah. Kemudian Kanwil Agama itu juga pemilih pemula di pesantren dan yang menikah di bawah usia," kata Usle.

3. Data DPB akan diserahkan ke Kemendagri

Dok.IDN Time/Chusmiaty Rombean

Usle menyebutkan bahwa data DPB tersebut akan dijadikan sebagai bahan penyanding untuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4). Data ini rencananya akan diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri pada 14 Oktober 2022 mendatang.

"Jadi itu yang akan disandingkan. Ini adalah daftar calon pemilih yang akan dicoklit secara nasional tahun depan. Kami akan duduk bersama termasuk Bawaslu, kami tadi bersepakat kita akan bikin rakor bersama," kata Usle.