Komika Eky Priyagung mengungkap pengalaman pahitnya menjadi korban kekerasan seksual saat remaja di Makasar 16 tahun lalu. (Instagam/ekypriyagung)
Eky bercerita, modus pelaku adalah memanggilnya ke rumah untuk tes baca Alquran dengan alasan naik tingkat. Saat itu, hanya mereka berdua karena istri pelaku pergi ke mal.
"Begitu sampai di rumah, pintu dikunci. Bukannya membuka Alquran, dia malah membuka celana saya, meraba-raba, dan menyuruh saya memegang alat kelaminnya. Setelah itu, saya disumpah di atas Alquran untuk tidak memberitahu siapa pun," bebernya.
Ia juga membuat reels di Instagram yang menyelipkan kisah traumanya secara implisit. Bahkan, ia menyebut nama "Sudirman Ustaz Cabul" sebagai terduga pelaku. Namun, pihak masjid langsung menghubunginya dan meminta video tersebut dihapus.
"Aneh sekali, kan? Jangan-jangan korbannya tidak hanya saya. Di antara komentar positif, ada satu yang mengaku sebagai korban, tapi kemudian hilang," ujarnya.
Eky mengatakan, korban kekerasan seksual biasanya malu untuk berbicara. Jika pun berani, mereka meminta identitasnya disamarkan. Menurutnya, korban mencapai lebih dari sembilan orang.
"Bayangkan, kita sebagai korban, kita yang tidak bersalah tapi merasa malu. Saya juga dulu malu, makanya sekarang saya ingin berbicara dengan tegas. Kami tidak butuh dikasihani, kami butuh dukungan dan pelaku dihukum," tegasnya.