Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Api melahap gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT. (IDN Times/Istimewa)
Api melahap gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT. (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Pelaku melarikan diri ke Desa Delpem sebelum aparat tiba di lokasi.

  • Insiden ini menambah daftar panjang serangan KKB terhadap fasilitas publik di wilayah pegunungan Papua.

  • KKB disebut menebar teror dan kekerasan untuk menebar ketakutan di tengah masyarakat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Timika, IDN Times – Aksi kekerasan bersenjata kembali mengguncang wilayah pegunungan Papua. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT.

Berdasarkan pantauan aparat keamanan, sekitar 16 orang tak dikenal terlihat melakukan pembakaran terhadap fasilitas pendidikan tersebut.

Tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz, Satgas Pamtas Yonif RK 753, Satgas Prayuda (Mamta), Satgas BAIS, Satgas Rajawali, serta Polsek Distrik Kiwirok segera bergerak menuju lokasi kejadian.

1. Pelaku melarikan diri

Api melahap gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT. (IDN Times/Istimewa)

Namun, para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem sebelum aparat tiba di lokasi.

Untuk mencegah meluasnya serangan, aparat kemudian memperkuat penjagaan di Desa Mangoldolki, yang berjarak tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Langkah itu diambil guna mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan terhadap SD Negeri Kiwirok.

2. Menambah daftar kasus perusakan fasilitas publik

Api melahap gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT. (IDN Times/Istimewa)

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, mengecam keras aksi pembakaran yang menyasar dunia pendidikan tersebut.

“Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji yang menargetkan masa depan anak-anak Papua. Ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga terhadap kemanusiaan. Kami akan terus memburu para pelaku dan memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” tegas Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.

Insiden ini menambah daftar panjang serangan KKB terhadap fasilitas publik di wilayah pegunungan Papua. SMP Negeri Kiwirok sendiri pernah menjadi sasaran serangan serupa pada tahun 2021.

Sejak peristiwa itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dipindahkan sementara ke SMP Negeri 1 Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

3. KKB disebut menebar teror dan kekerasan

Api melahap gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT. (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz Kombes Pol. Adarma Sinaga., mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh aksi kekerasan.

“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika melihat pergerakan mencurigakan. Aparat keamanan selalu hadir untuk melindungi dan menjamin keselamatan warga,” ujar Kombes Pol. Adarma Sinaga.

Aksi pembakaran sekolah ini kembali menunjukkan pola kekerasan yang dilakukan KKB untuk menebar ketakutan di tengah masyarakat.

Meski demikian, aparat keamanan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas dan menegakkan hukum di Tanah Papua.

“Kami tidak akan berhenti sampai situasi benar-benar aman dan masyarakat bisa kembali beraktivitas tanpa rasa takut,” tambah Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.

Kiwirok, yang berada di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini, kerap menjadi titik rawan gangguan keamanan dalam beberapa tahun terakhir.

Aparat masih terus melakukan penyisiran dan pemantauan intensif di sejumlah desa di sekitar lokasi kejadian.

Editorial Team