Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin. Dok. IDN Times/Asrhawi Muin
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin. Dok. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Provinsi Sulawesi Selatan memiliki segudang potensi investasi. Hanya saja, potensi itu tidak terlepas dari kendala. 

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, mengatakan bahwa salah satu kendala dalam berinvestasi yaitu listrik. Pasokan listrik Sulsel disebutnya masih belum memadai untuk mendukung investasi.

"Kendala investasi di Sulawesi Selatan itu soal listrik," kata Bahtiar kepada jurnalis di sela kegiatan South Sulawesi Investment Forum di Hotel Claro Makassar, Rabu (4/10/2023).

1. Kendala listrik terjadi di kawasan industri

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Bahtiar menyebut salah satu contoh dari kendala kelistrikan di Sulsel ada pada Kawasan iIndustri Bantaeng (KIBA). Dia mengaku telah mengecek kondisi listrik di sana dan ternyata masih kurang dan tidak memadai sehingga menghambat minat investor.

Padahal kawasan industri yang sedang berkembang, jelas Bahtiar, membutuhkan listrik yang besar. Hal ini tentu karena mesin-mesin dikelola dengan listrik.

"Di situ ada potensi listrik tapi yang belinya tidak ada, mesin-mesin itu pakai listrik semua. Di daerah tertentu ada pemadaman bergilir dan listrik kita ini bukan hanya di Sulsel, PLN kita itu mengurusi Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulteng," kata Bahtiar.

2. Sulsel punya banyak potensi investasi

Ilustrasi Sumber Daya Manusia dan Alam. (Web)

Lebih lanjut Bahtiar mengatakan, Sulsel memiliki banyak potensi investasi. Di laut, ada potensi perikanan yang sangat besar seperti Kabupaten Sinjai.

"Laut kita masih jernih tidak ada pencemaran sehingga ikan-ikannya masih sehat itu, mungkin tinggal kita tambahkan lagi bagaimana rumah-rumah ikan kita perbanyak," kata Bahtiar.

Kemudian dari sisi udara, masih memungkinkan penambahan bandara. Bahtiar menyentil potensi investasi di Kabupaten Bulukumba yang sangat besar tapi tidak ada bandara yang langsung mengakses ke sana.

Dari sisi darat, Bahtiar menyebutkan ada kereta api dan jalan tol. Kemudian di sektor pertambangan, masih banyak yang harus dikembangkan terutama hilirisasinya.

3. Dorong investasi di sektor pertanian

Ilustrasi pisang (instagram.com/hijosfarm)

Kemudian, potensi pertanian dan peternakan juga sangat besar. Berangkat dari sini, Bahtiar Baharuddin kembali mendorong investasi untuk budi daya pisang. 

Beberapa waktu belakangan, Bahtiar gencar mendorong budidaya pisang untuk menjadi komoditas unggulan. Hal ini karena pisang merupakan tanaman rakyat sekaligus komoditi andalan lantaran mudah dikerjakan.

"Kita sudah punya pelabuhan besar. Potensi kita bagus. Sekarang kita tinggal tingkatkan produksi. Harus kita lipat gandakan produksi. Selama ini kan terbesar hanya sektor beras dan jagung," kata Bahtiar.

Editorial Team