Timika, IDN Times – Kerusuhan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Selasa (16/9/2025), menelan korban hingga 23 orang. Kepolisian menyebut sebagian besar korban merupakan warga sipil, sementara lima lainnya adalah aparat keamanan.
“Sementara korban sipil yang terluka ada 18 orang. Kemudian dari TNI-Polri ada 5 personel juga terluka,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, Rabu (17/9/2025).
Cahyo menyebut, para korban telah mendapat perawatan medis di beberapa rumah sakit, antara lain RSUD Elelim, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kerusuhan ini pun tidak hanya menimbulkan korban luka, melainkan juga kerugian material yang signifikan.
Dia mengatakan, ada puluhan bangunan dan kendaraan bermotor yang hangus terbakar, termasuk beberapa aset milik negara.
“Kerugian materil itu puluhan bangunan dan puluhan kendaraan bermotor. Terus 5 rumah dinas dan 1 mess Polri ikut terbakar,” ujar Cahyo, dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025).
Ia menegaskan aparat gabungan masih fokus menjaga keamanan agar situasi tidak kembali memanas.
Dia pun mengimbau warga masyarakat untuk tidak ikut terprovokasi untuk melakukan tindakan merusak.
“Saya imbau seluruh warga bisa menahan diri karena sikap anarkis yang dilakukan massa justru akan merugikan semua pihak,” tambahnya.
Untuk diketahui, kerusuhan di Yalimo dipicu persoalan di lingkungan sekolah. Salah seorang pelajar SMA Negeri 1 Yalimo dilaporkan mengucapkan ujaran yang menyinggung temannya. Hal itu kemudian berujung pada aksi balasan hingga menyulut amarah masyarakat.
Bentrok yang semula terjadi antar siswa berkembang menjadi aksi kerusuhan. Massa membakar sekolah, fasilitas pemerintah, rumah dinas, hingga mess kepolisian.
Situasi keamanan di Distrik Elelim masih dalam penjagaan ketat aparat TNI-Polri. Patroli dan pengamanan tambahan dikerahkan untuk mencegah potensi kerusuhan susulan.