Kepsek SMA Negeri 1 Makassar Skors Siswa Pukuli Junior

Makassar, IDN Times - Empat siswa SMA Negeri 1 Makassar yang diduga menganiaya juniornya berinisial SM (15), disanksi skors. Sanksi skors berlaku satu pekan.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Makassar, Sulihin Mustafa mengatakan, pemberian sanksi terhadap empat pelaku sesuai tata tertib sekolah.
"Hari ini juga kita sudah beri tindakan saya sudah skorsing, ini juga jadi perjanjian yang terakhir bagi pihak yang melakukan hal itu," kata Sulihin kepada saat ditemui awak media di SMA Negeri 1 Makassar, Kamis (10/10/2024).
1. Kepsek bantah pelaku berjumlah 10 orang

Sulihan juga membantah jika ada sepeluh orang yang melakukan penganiyaan. Melainkan hanya ada empat orang. Mereka adalah siswa kelas XII. Sedangkan korban adalah kelas X
"Hanya dipukul oleh empat orang secara bergantian. Bukan sepuluh seperti yang disebutkan banyak media dan sudah diakui hanya empat (siswa)," ujarnya.
2. Kepsek ungkap pemicu penganiayaan

Sulihin menuturkan pemicu penganiayaan. Menurut hasil investasi dan keterangan beberapa siswa, ditengarai salah satu pelaku yang merupakan siswa kelas XII tidak terima adiknya dipukul oleh korban.
"Anak yang menjadi korban (SM) ini sebelumnya memukul teman sekelasnya, kemudian teman kelasnya yang dipukul ini ada kakaknya di kelas XII. Nah kakak kelasnya panggil teman-temannya, aksi solidaritas" bebernya.
Itulah, kata Sulihin, yang memicu siswa kelas XII melakukan penganiayaan terhadap SM hingga mengalami luka-luka di tubuhnya.
"Menurut korban (SM) sementara tidur terus dikasi kaget oleh adik pelaku (siswa XII). Katanya dia (SM) langsung memukul kalau dikasi kaget. Tapi teman kelasnya (adik siswa XII) katanya hanya berdiri saja. Saat dia sedang berdiri di pintu kelas, lalu tiba-tiba dipukul dari arah belakang oleh anak ini (SM)," jelasnya.
Terkait laporan orangtua korban ke pihak kepolisian, Sulihin mengaku siap datang jika sewaktu-waktu dimintai keterangan terkait aksi penganiyaan tersebut.
"Kalau terkait dengan laporan di polisi, itu silahkan saja berjalan sesuai prosedurnya, kalau nanti kita dibutuhkan keterangan kita akan terbuka memberikan keterangan yang sesuai kita ketahui," ujarnya.
3. Pihak sekolah berharap insiden serupa tak terulang lagi

Sulihin berhara, dengan adanya kasus ini, tidak mengubah citra baik yang selama ini dibangun oleh pihak sekolah. Apalagi, kata dia, di SMA Negeri 1 Makassar ada 1.200 murid yang harus dijaga juga hal baiknya.
"Ini menjadi pembelajaran bagi sekolah juga kita akan lebih antisipatif lagi guna tidak terjadi lagi hal seperti ini," harapnya.
Demi mengantisipasi hal serupa terjadi, Sulihon mengaku bakal mengeluarkan edaran kepada para orangtua siswa agar dapat meluangkan waktu menjemput anaknya jika sudah pulang sekolah.
"Alhamdulillah kalau di dalam sekolah kita sudah ada langkah-langkah preventif terkait (kasus kekerasan) itu, yang jadi masalah kalau ketika terjadi di luar lingkup sekolah. Ini akan kita bikin edaran untuk orangtua memprioritaskan menjemput anaknya, mengantisipasi kerawanan," ujarnya.