GoFood, layanan online food delivery (gojek.com
Dampak pandemi COVID-19 turut menghantam sektor kuliner. Berbagai pembatasan aktivitas masyarakat sejak tahun 2020 membuat usaha terpukul. Kepiting Didu sendiri sempat tutup selama dua bulan. Dia bahkan pernah sampai kucing-kucingan dengan aparat saat mengantarkan pesanan pelanggan.
Erick mengatakan, mempertahankan usaha di masa pandemi tidak semudah dibayangkan. Meski kini aktivitas masyarakat jauh lebih longgar, dia belum bisa mencapai penjualan seperti sebelumnya. Belum lagi persoalan bahan baku yang kini lebih sulit didapatkan karena perubahan kebijakan soal ekspor setelah Menteri Susi lengser.
"Sekarang sudah sulit mendapatkan kepiting berkualitas dengan harga murah, karena yang bagus-bagus diekspor. Tapi saya juga tidak mau harga jual naik terlalu jauh," kata Erick.
Erick mengakui tidak selamanya makanan laku keras seperti saat awal booming. Apalagi menurutnya, kepiting bukan pilihan untuk dikonsumsi setiap hari. Kondisi itu pun terjadi di usaha kuliner lain sejenis.
“Saya riset kecil-kecilan, catatan saya, usaha kuliner yang memulai hampir bersamaan, memang turun semua. Sekarang bagaimana mempertahankan saja, karena bagaimana pun, langganan juga masih ada,” Erick.
Menurut Erick, di tengah situasi sulit, sistem digital banyak membantu. Setiap hari, warungnya masih menerima permintaan pesanan antar dari pelanggan, baik lewat aplikasi seperti Gojek maupun pesanan langsung via WhatsApp. Dia kini juga terbuka untuk mempertimbangkan pola pemasaran lain.
“Kalau ada modal, saya mau ikut event-event pameran sesuai saran teman. Memang di bisnis kuliner seperti ini kita tidak bisa solkar (solo karir),” ucapnya.
Pandemi diakui sebagai tantangan bagi bidang usaha kuliner. Namun di sisi lain, pandemi juga sebenarnya bisa dilihat sebagai peluang. Itu diungkapkan District Head Gojek Sulawesi Adwin Pratama Anas.
Adwin mengatakan, selama pandemi, terjadi perubahan kebiasaan di masyarakat. Salah satunya soal kecenderungan orang menggunakan layanan pesan-antar makanan. Dia mengutip data riset e-conomy SEA 2021, bahwa terbatasnya kegiatan fisik di luar selama pandemi berdampak pada meningkatnya penggunaan layanan digital masyarakat Indonesia, hingga rata-rata 3,6 kali lipat.
“Sejak era pandemi, kecenderungan untuk offline semakin sedikit. Banyak yang takut makan di luar. Dan di luar sana masih banyak yang belum melayani pemesanan online," kata Adwin pada konferensi pers di Makassar, Kamis, 29 September 2022.
Menurut Adwin, untuk bertahan, memang perlu inovasi dan terobosan. Gofood, salah satu layanan Gojek, kata dia, membantu merchant meningkatkan penjualan digital lewat berbagai program. Di sisi lain, inovasi sekaligus menjawab perubahan gaya hidup masyarakat.
Salah satu terobosan layanan Gofood ditunjukkan lewat program Menu Hemat On The Go Meals. Bekerja sama dengan sejumlah merchant, Gofood menawarkan beragam kuliner pilihan dengan harga murah dan porsi lebih praktis. Adwin mengatakan, program itu memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan setia Gofood.
"Kita ingin menjangkau lapisan masyarakat lebih luas, dengan melihat daya beli masyarakat," kata Adwin.
Lewat program itu, Gofood memberi dukungan kepada merchant berupa wadah mangkuk gratis yang dibagikan secara bertahap. Merchant juga diajak berdiskusi untuk menghadirkan inovasi menu praktis dengan harga lebih ekonomis.
"Misalnya makanan yang seharga Rp60 ribu jadi Rp30 ribu dengan porsi lebih sedikit. Jadi lebih Hemat dan praktis," katanya.
Untuk bergabung dengan program Menu Hemat On The Go Meals, merchant tidak dikenakan biaya alias gratis. Syaratnya, merchant bersedia berinovasi membuat menu lebih ekonomis. Sedangkan Gofood membantu mempromosikan.
Adwin mengatakan, promo Menu Hemat sudah diuji coba selama satu bulan. Selama itu, di sejumlah merchant tercatat peningkatan orderan secara signifikan. Dia menyebut peningkatannya bisa mencapai 20 persen.
"Dengan program ini juga bisa berdampak positif tidak hanya bagi mitra UMKM kami namun juga jumlah orderan bagi mitra driver kami,” Adwin melanjutkan.
Adwin menyampaikan, Gojek membuka diri seluas mungkin dengan mengajak pelaku UMKM go digital. Warung makan bisa bergabung menjadi merchant Gofood secara mudah lewat aplikasi ponsel bernama GoBiz. Lewat GoBiz, pemilik warung mendaftarkan diri tanpa perlu datang ke kantor Gojek. Berkas-berkas yang dibutuhkan tinggal diunggah di sana. Aplikasi itu juga memungkinkan komunikasi antara GoJek dengan merchant.
“Gojek selalu membuka diri seluas-luasnya. Kami mengajak go digital. Kita punya banyak sekali program, baik sendiri maupun kolaborasi dengan pemerintah. Banyak komunikasi dari Gojek dan merchant untuk sama-sama memberi promo menarik,” ujarnya.
Gojek merupakan salah satu ekosistem digital yang mendukung pemulihan ekonomi Kota Makassar selama pandemi tahun 2020-2021. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Peneliti Dr. Paksi Walandouw dan Dr. Alfindra Primaldhi, lewat LD FEB UI, berinisiatif meneliti lebih lanjut dampak platform digital Gojek terhadap pemulihan ekonomi nasional dan pemangku kepentingan yang berada di dalam ekosistemnya. Salah satu penelitiannya di Makassar.
Menurut hasil penelitian, disebutkan bahwa pada 2021 kontribusi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan 2,5% dari produk domestik regional bruto (PDRB) Makassar, atau sekitar Rp 4,3 triliun. Ekosistem Gojek mendukung pemulihan ekonomi melalui peningkatan pendapatan mitra sebesar Rp 787 juta dari tahun 2020 ke 2021.
Penelitian menunjukkan bahwa umumnya pendapatan mitra UMKM layanan GoFood rata-rata naik 28 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Ini menandakan sektor informal yang berada dalam ekosistem digital bisa mengikuti dengan cepat manfaat pemulihan ekonomi. Sehingga disimpulkan bahwa mitra UMKM dan mitra driver di ekosistem Gojek optimis terhadap tren pertumbuhan layanan online.
Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi mengatakan, “Riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang kami lakukan setiap tahunnya. Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya.”