Kemenkumham Sita Ratusan Barang Terlarang di Lapas Makassar

Makassar, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan merazia mendadak di ruang tahanan Lapas Kelas 1 Kota Makassar, Kamis malam (7/12/2023). Petugas menemukan ratusan barang terlarang dari ruang tahanan.
Lapas Makassar saat ini dihuni 1.198 warga binaan. Mereka ditempatkan pada sembilan blok yang masing-masing terdiri dari 14 kamar.
"Paling tidak razia ini menjadi kejutan atau terapi kejut, dan menjadikan kegiatan razia ini sebagai sebuah warning untuk tidak lagi memasukan barang-barang terlarang ini ke dalam Lapas," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kanwil Kemenkumham Sulsel, Yudhi Suseno.
1. Ditemukan berbagai barang, dari korek gas, gunting, hingga kartu remi

Kanwil Kemenkumham Sulsel menggelar razia bersama Lapas, Rumbasan Makassar, Rutan Makassar, dibantu oleh pihak kepolisian Polsek Rappocini dan anggota Koramil Rappocini. Selama razia, ditemukan berbagai jenis barang terlarang bagi warga binaan. Di antaranya korek gas, gesper atau ikat pinggang, gunting, gelas stainless, botol kaca minyak gosok dan parfum, tang, ketapel, tali, serta kartu remi.
"Barang-barang yang kita dapat malam ini bisa jadi belum semua, bisa jadi saat kita berada di kamar pertama itu kamar ke dua sudah sembunyi. Perlu juga kita tahu yang jalan (razia) ini orang, punya keterbatasan dan yang di razia juga orang," kata Yudhi.
"Kita tidak dapat barang terlarang narkotika dan ponsel, tapi barang-barang yang kita saksikan sekarang ini bisa berpotensi mengganggu keamanan. Sikat gigi saja bisa berpotensi, dia kikis jadi tajam tusuk orang kan," dia melanjutkan.
2. Kemungkinan kartu remi dipakai berjudi

Yudhi menduga kartu remi yang ditemukan digunakan untuk berjudi. Namun pada razia semalam, tidak ada bukti yang mengarah ke sana. Soal judi, warga binaan bisa saja menjadikan berbagai aktivitas sebagai ajang judi. Misalnya
"Kita lihat kartu ini jadi sarana tapi itu juga tidak ada bukti kuat didapat. Tapi di dalam itu jangankan kartu ini, Kadang-kadang dia tebak-tebak siapa petugas yang lewat, itu bisa dia taruhan. Makanya dengan razia ini kita tindaki potensi itu," kata Yudhi.
3. Razia untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang Natal dan Tahun Baru

Yudhi menambahkan bahwa razia rutin digelar secara mendadak. Adapun razia kali ini sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan jelang momen Natal dan Tahun Baru.
"Kita juga punya fungsi dan target untuk melakukan razia beberapa kali dalam satu bulan. Jadi kalau satu bulan tidak razia maka laporannya akan dikirim ke divisi pemasyarakatan dan akan diteruskan ke dirjen pemasyarakatan," ucap Yudhi.