Suasana Bendungan Leko Pancing di Kabupaten Maros yang menjadi sumber air baku PDAM Makassar, Sabtu (19/9/2020). ANTARA Foto / Suriani Mappong
Dikutip dari ANTARA, PDAM Makassar tidak bisa memproduksi secara penuh air bersih di musim kemarau. Humas PDAM Muhammad Rusli mengatakan, produksi hanya setengah dari normal, sebab sumber air baku minim.
"Saat kemarau, kami hanya mampu memproduksi 50 persen untuk didistribusikan pada pelanggan," kata Rusli.
Dia menjelaskan, sumber air PDAM untuk distribusi wilayah utara Makassar berasal dari Sungai Lekopancing di Kabupaten Maros. Saat kemarau, debit air di sana sangat terbatas, sehingga distribusi pun terganggu. Daerah yang terdampak antara lain Kecamatan Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya, dan Tamalanrea.
Sebagai gambaran, dalam kondisi normal PDAM mengelola 1.300 meter kubik per hari, namun saat kemarau hanya 600 meter kubik per hari ditambah 200 meter kubik dari Sungai Moncongloe.
"Sehingga totalnya hanya mengelola air sekitar 800 meter kubik per hari, itupun masih terganggu karena kadar garamnya masih tinggi," katanya.