Makassar, IDN Times - Prediksi musim kemarau di Sulawesi Selatan tahun ini dinilai menjadi salah satu faktor penekan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini menjadi salah satu poin pembahasan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (11/7/2025).
Kondisi tersebut disambut baik oleh Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal. Menurutnya, curah hujan yang relatif masih turun di masa kemarau dapat mengurangi potensi meluasnya titik api, terutama di lahan pertanian yang menjadi penyumbang terbesar luasan kebakaran di Sulsel.
"Informasi cuaca dari BMKG bahwa untuk wilayah Sulawesi Selatan itu kemaraunya bergeser, cukup pendek termasuk kategori kemarau basah. Ini menandakan bahwa kondisi alam sedikit mendukung dalam rangka meminimalkan kejadian kebakaran di Sulawesi Selatan," kata Fahrizal.