Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Terpisah, Direktur RS Awal Bros Makassar, dr Mery Monica mengatakan, hasil swab pasien DB masih ditunggu. "Ini sementara running, kemarin waktu masuk itu sebenarnya dari siang sudah ditawari untuk dilakukan PCR tapi keluarga masih mau berunding hasilnya menolak," ungkap Mery kepada jurnalis saat dikonfirmasi terpisah.
Sore hari, kata Mery, barulah pihak keluarga bersedia pasien dites PCR. Saat itu, dokter yang bertugas mengatakan bahwa pasien mulai sesak. Dokter pun curiga bahwa pasien terindikasi terpapar virus. "Saat diambil reagent dari mobil PCR itu kosong, habis. Memang kan jamnya mepet juga," ujarnya.
Mery bilang, pasien masuk di rumah sakit sekitar pukul 11.00 WITA, Rabu kemarin. Pasien meninggal dunia dalam upaya perawatan. Pasien disebutkan Mery, bukan sakit jantung, melainkan suspek atau probabel corona. "Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis, ada periksa CT scan, pemeriksaan darah memang mengarah ke COVID," jelasnya.
Hingga saat ini lanjut Mery, hasil pemeriksaan swab pasien masih belum ada. Jenazah pasien masih ditahan di rumah sakit. Pihaknya berkoordinasi dengan pihak BBLK untuk mengetahui hasil pasti pemeriksaan swab pasien DB, siang ini. "Memang ada beberapa tahap dilewati, makanya kita kejar terus hasilnya dari BBLK," imbuh Mery.