Kekerasan di Sugapa: TPNPB Klaim Eksekusi Mati Aparat, TNI-Polri Membantah

Intinya sih...
Kekerasan di Sugapa, Papua Tengah memicu tiga versi narasi berbeda.
Kelompok bersenjata TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah mengeksekusi mati seorang anggota militer Indonesia bernama Ricardo Pasaribu.
Informasi ini dibantah oleh pihak TNI dan Kepolisian yang menyebut korban adalah anggota Polres Intan Jaya bernama Bripda Ricardo Pasaribu yang dianiaya oleh dua OTK terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Intan Jaya, IDN Times — Sabtu (28/6/2025) petang, kabar panas datang dari Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Tiga versi berbeda muncul atas satu insiden kekerasan yang terjadi di sebuah kios di kompleks Palopo.
Kelompok bersenjata TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah mengeksekusi mati seorang anggota militer Indonesia.
TNI membantah, menyebut tak ada personelnya yang terlibat, sementara Kepolisian menyatakan anggotanya terluka akibat dibacok orang tak dikenal.
Dalam siaran pers yang dirilis Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB, juru bicara Sebby Sambom menyebut pasukan TPNPB di bawah pimpinan Kolonel Apeni Kobogau dan Agus Kobogau telah mengeksekusi mati seorang aparat militer Indonesia bernama Ricardo Pasaribu.
Eksekusi itu disebut dilakukan di dalam kios korban, pada malam hari, sebagai respons atas meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil Papua pascapengangkatan Aner Maiseni sebagai Bupati Intan Jaya.
"Jika warga imigran Indonesia masih berkeliaran di Intan Jaya, kami akan tembak mati karena itu bagian dari intelijen militer pemerintah Indonesia," kata Apeni dalam siaran pers tersebut.
TNI-Polri membantah klaim TPNPB
Namun, informasi ini segera dibantah oleh pihak TNI dan Kepolisian. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, menegaskan bahwa tidak ada personel TNI yang terlibat maupun menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Rudi menyebut korban adalah Haibur Edoardo Pasaribu, yang kemungkinan berprofesi sebagai anggota Polri. "Korbannya hanya luka, tidak meninggal dunia," ujarnya via pesan WhatsApp, Minggu (29/6/2025).
Informasi itu diperkuat oleh pernyataan resmi Satgas Humas Operasi Damai Cartenz. Dalam rilisnya, mereka menyebut bahwa korban adalah anggota Polres Intan Jaya bernama Bripda Ricardo Pasaribu.
Korban dianiaya oleh dua OTK yang diduga kuat terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB), saat berada di kios di kawasan Palopo, Distrik Sugapa.
“Korban saat ini dalam perawatan intensif di RSUD Sugapa akibat luka pada bagian telinga kanan,” jelas Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani.
Faizal menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum tegas terhadap para pelaku.
"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan ini. Aparat akan mengejar dan menindak tegas para pelaku sesuai ketentuan hukum,” tegas Faizal.
Laporan lapangan menyebutkan, usai kejadian, personel TNI-Polri diperintahkan meningkatkan kewaspadaan. Beberapa pos keamanan di Distrik Sugapa disiagakan penuh guna mengantisipasi serangan lanjutan.
Perbedaan narasi antara TPNPB dan aparat negara dalam insiden ini bukan kali pertama terjadi. Namun yang jelas, situasi keamanan di Intan Jaya kembali memanas.
Publik Papua, terutama warga sipil yang tinggal di area konflik, kembali menjadi pihak paling rentan dalam tarik-menarik kekuasaan bersenjata ini.
Ketegangan di Tanah Papua masih jauh dari reda. Jika klaim eksekusi dan ancaman terhadap “warga imigran” terus digaungkan, dan jika aparat keamanan tidak mampu menjawab dengan pendekatan hukum dan kemanusiaan, maka bayang-bayang konflik bersenjata masih akan terus menghantui langit Sugapa.