Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Kantor Satreskrim Polrestabes Makassar. IDN Times

Makassar, IDN Times - Pelajar SMP di Makassar, korban penganiayaan teman sekolahnya, melapor ke Polrestabes. Korban diwakili orangtuanya melayangkan laporan polisi karena menilai Dinas Pendidikan setempat, tidak pro pada korban dan cenderung menyepelekan kasus kekerasan di dunia pendidikan.

"Kami sangat kecewa dengan statement Kadis Pendidikan bahwa ini sebuah konten. Yang mana putri kami yang mengalami kekerasan," kata Andi Idris, ayah pelajar perempuan korban perundungan saat dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan, kejadian itu hanya kesalahpahaman karena persoalan perebutan dan pembuatan konten untuk media sosial. Disdik pun telah memediasi persoalan ini, dengan mempertemukan orangtua masing-masing pelajar bersama pihak sekolah.

1. Orangtua korban marah karena Disdik Makassar mengangggap remeh kasus kekerasan

Orang tua pelajar SMP di Makassar korban perundungan/Istimewa

Idris mengatakan, aksi kekerasan yang menimpa anaknya terjadi di Jalan Minasa Upa, di sekitar sekolah korban SMP 21 Makassar, pada Jumat, 7 Januari 2021. Menurut Idris, pelaku penganiayaan adalah teman korban di sekolah yang sama. Video penganiayaan itu bahkan viral di media sosial.

Sehari setelah peristiwa itu terjadi, kata Idris, barulah Kadis Pendidikan Makassar, Muhyiddin datang dan berupaya memediasi persoalan ini. Bukannya memberikan solusi, pernyataan Muhyiddin membuat orangtua korban kecewa.

"Ini sebuah fakta tentang kekerasan yang dialami anak kami," tegasnya.

2. Polisi sudah periksa 4 saksi terkait laporan orangtua korban

Editorial Team

Tonton lebih seru di