Bola Soba, dalam Bahasa Bugis berarti rumah persahabatan. Bangunan itu juga disebut sebagai Saoraja atau rumah besar, yang merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Bone di masa lalu.
Bola Soba berdiri di Jalan Latenritatta, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, rumah itu dibangun pada masa pemerintahan Raja Bone ke-31, La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Bandung (1895-1905).
Awalnya rumah diperuntukkan sebagai kediaman raja pada waktu itu sehingga disebut Saoraja. Selanjutnya, ditempati oleh putra La Pawawoi Karaeng Sigeri yang bernama Baso Pagilingi Abdul Hamid yang kemudian diangkat menjadi Petta Ponggawae (Panglima Perang) Kerajaan Bone oleh raja dengan persetujuan Ade’ Pitue.
Seiring dengan ekspansi Belanda yang bermaksud menguasai Nusantara, termasuk Kerajaan Bone pada masa itu, maka Saoraja Petta Ponggawae ini pun jatuh ke tangan Belanda dan dijadikan sebagai markas tentara. Tahun 1912, difungsikan sebagai penginapan dan untuk menjamu tamu Belanda. Dari sinilah awal penamaan Bolasoba yang berarti rumah persahabatan atau dalam bahasa Bugis Sao Madduppa to Pole.