Makassar, IDN Times - Sebuah unggahan foto situasi gedung Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Jakarta, mendadak viral pada 9 September 2020. Foto itu menarasikan kondisi RSKD dipenuhi pasien karena lampu di semua lantai gedung menyala bersamaan. Kekhawatiran pun semakin mengemuka. Daya tampung pasien pada seluruh fasilitas kesehatan dipertanyakan. Padahal, sejak April silam, Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Irwandy, sudah mewanti-wanti kemungkinan rumah sakit di sejumlah daerah bakal kewalahan jika tak ada upaya serius dari pemerintah menekan laju penularan virus.
“Variabel yang mendukung itu karena kasus baru tiap hari ini semakin besar. Kita istilahkan doubling time. Ada banyak faktor yang berpengaruh. Selain banyak kasus, kemudian juga mungkin peningkatan kemampuan kita dalam mendeteksi kasus dari hari ke hari meningkat," kata Irwandy kepada IDN Times, 15 April lalu.
Terbukti, peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia belum juga menunjukkan sinyal bakal melandai. Hingga Minggu (20/9/2020), Kementerian Kesehatan RI mengumumkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sudah mencapai 244.676 pasien dari 34 provinsi dan 493 kabupaten/kota terdampak.
Apa yang terjadi di RSKD Wisma Atlet Jakarta bagai puncak gunung es yang di baliknya menggambarkan kondisi rumah sakit di sejumlah daerah lain di Indonesia. Di Provinsi Bali, peningkatan kasus COVID-19 menyebabkan tingkat penggunaan tempat tidur perawatan atau bed occupancy ratio (BOR) ruang isolasi di 17 RS rujukan daerah, hampir penuh 100 persen sejak awal September 2020. Salah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan.
Lalu, bagaimana situasi rumah sakit lain di Indonesia di tengah pandemik yang belum juga mereda? Berdasarkan data yang dilansir dari akun Instagram @pandemictalk pada 18 September 2020, data BOR secara nasional telah mencapai 49,8 persen. Hal tersebut berarti sisa tempat tidur untuk pasien COVID-19 hanya 18.630 unit di seluruh Indonesia.
Meski masih berada di bawah standar WHO yakni 60 persen dari total, namun setiap hari jumlah tempat tidur di rumah sakit turun sebesar 3.423 unit.