Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pakar hukum pidana sekaligus kriminolog Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin. (Dok. Pribadi Rahman Syamsuddin)
Pakar hukum pidana sekaligus kriminolog Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin. (Dok. Pribadi Rahman Syamsuddin)

Intinya sih...

  • Kasus penculikan Bilqis di Makassar menjadi momentum penting bagi Polri untuk memperbaiki citra dan kembalikan kepercayaan publik.

  • Pakar hukum pidana dan kriminolog mengapresiasi langkah cepat aparat dalam mengungkap kasus tersebut, serta menekankan perlunya polisi proaktif menelusuri setiap dugaan tindak pidana.

  • Keberhasilan pengungkapan kasus Bilqis seharusnya menjadi pintu masuk bagi kepolisian untuk menelusuri kasus serupa yang belum terungkap, serta membongkar jaringan atau kasus lain yang mungkin terkait dengan penculikan Bilqis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pakar Hukum Pidana sekaligus Kriminolog Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. Rahman Syamsuddin, menilai keberhasilan kepolisian mengungkap kasus penculikan bocah 4 tahun bernama Bilqis di Makassar, merupakan momentum penting untuk memperbaiki citra Polri.

“Ini menjadi titik balik, apalagi saat ini sudah terbentuk tim reformasi kepolisian. Kalau aparat mampu menunjukkan kinerja positif seperti ini, maka inilah momentum bagi Polda maupun Polrestabes Makassar untuk mengembalikan kepercayaan publik,” ujar Rahman kepada IDN Times, Selasa (11/11/2025).

1. Harapan pada Kapolda Sulsel yang baru

Anggota Polrestabes Makassar bersama anggota Polres Marangin, Jambi ,foto bersama Bilqis usai ditemukan Sabtu (8/10/2025). Dok. Polrestabes Makassar

Rahman mengaku mengapresiasi langkah cepat aparat dalam mengungkap kasus tersebut. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Kapolda Sulsel yang baru mampu membawa perubahan di tubuh institusi kepolisian.

“Saya yakin dan percaya, Kapolda yang baru ini bisa memperbaiki citra kepolisian, tergantung bagaimana beliau mengarahkan dan membina anggotanya di lapangan,” tambahnya.

Rahman melanjutkan, keberhasilan pengungkapan kasus Bilqis seharusnya menjadi pintu masuk bagi kepolisian untuk menelusuri kasus-kasus serupa yang belum terungkap.

“Kasus ini bisa menjadi pintu masuk, ini sebenarnya salah satu cara untuk memperbaiki citra kepolisian, ini momentum buat khususnya kepolisian kita di Makassar. Bongkar semua cari tahu siapa-siapa yang sudah diperdagangkan," ucapnya.

2. Harap polisi tidak menunggu viral baru bergerak

Anggota Polisi dari Polrestabes Makassar, menggendong Bilqis usai ditemukan di Jambi Sabtu (8/10/2025). Dok. Humas Polrestabes Makassar

Meski demikian, Rahman mengatakan seharusnya polisi tidak hanya bertindak karena ada laporan dari awal, tapi jika sudah menemukan adanya dugaan TPPO, polisi langsung sigap untuk melakukan pendalaman kasus tersebut.

"Supaya nanti pihak kepolisian yang lain yang mungkin di daerah lain yang pernah mengalami hal yang serupa tetapi kasusnya tidak terungkap itu bisa dibantu melalui kasus ini," kata Rahman.

Tak hahya itu, ia juga menyatakan bahwa aparat seharusnya tidak hanya bergerak setelah kasus menjadi viral, melainkan proaktif menelusuri setiap dugaan tindak pidana dengan kemampuan penyelidikan yang dimiliki.

“Kadang polisi itu baru bertindak cepat setelah kasus viral. Padahal kemampuan penyidik kita sebenarnya sudah sangat baik. Jadi seharusnya tanpa menunggu ramai dulu, kasus-kasus seperti ini bisa diusut tuntas sejak awal,” jelasnya.

3. Dorong pengungkapan sindikat TPPO

Rekaman CCTV menangkap momen seorang anak perempuan yang dilaporkan hilang, dibawa oleh seorang wanita dewasa. (Dok. Rekaman CCTV)

Rahman menekankan, momentum ini harus dimanfaatkan untuk membongkar jaringan atau kasus lain yang mungkin terkait dengan penculikan Bilqis.

“Dalam teori kriminologi, pelaku kejahatan jarang hanya beraksi satu kali. Kalau dia pernah berhasil menculik, besar kemungkinan dia akan mengulangi lagi. Karena itu, polisi perlu mengusut semua kemungkinan keterkaitan kasus sebelumnya,” tegasnya.

Editorial Team