Jurkir di Makassar Dibacok Usai Menegur Pengendara, Pelaku Masih Buron

Intinya sih...
Teguran parkir sembarangan berujung pembacokan
Afdal menegur pengendara motor yang parkir sembarangan, namun pelaku kembali dan menyerang dengan parang setelah beberapa kali teguran.
Pelaku belum tertangkap meski sudah dilaporkan ke polisi
Makassar, IDN Times - Seorang juru parkir di Kota Makassar, Afdal Syamsuddin (25), jadi korban pembacokan setelah menegur pengendara motor yang parkir sembarangan. Peristiwa itu terjadi di Jalan Muh Yamin, Kecamatan Makassar, pada Minggu, 15 Juni 2025.
Meski korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Makassar keesokan harinya, polisi hingga kini belum berhasil menangkap pelaku.
1. Awalnya hanya teguran biasa, berujung pembacokan
Afdal menuturkan, insiden bermula saat dirinya sedang bekerja mengatur parkiran. Seorang pria datang bersama ibunya untuk berbelanja. Namun posisi parkir motor yang miring membuat Afdal menegur secara sopan agar motor tidak menghalangi jalan.
“Saya bilang, kasih masuk motornya kodong supaya tidak mengganggu. Tapi dia cuek saja. Tiga kali saya tegur, dia malah bilang saya sarru (kurang ajar). Padahal saya bicara baik-baik,” kata Afdal kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).
Pelaku sempat berpindah parkir, tetapi tetap memposisikan motor dengan cara yang sama. Setelah itu, pelaku pergi meninggalkan lokasi.
2. Pelaku kembali dan menyerang dengan parang
Sekitar 10 menit kemudian, pelaku datang kembali ke lokasi bersama temannya, kali ini dengan motor berbeda dan membawa sebilah parang.
“Langsung dia serang saya. Tidak banyak bicara, dia bacok saya beberapa kali,” ungkap Afdal.
Dalam rekaman CCTV, terlihat jelas pelaku membacok Afdal secara brutal. Korban pun mencoba kabur setelah beberapa kali terkena sabetan parang.
Akibat serangan itu, Afdal mengalami luka di pipi kiri, rusuk kiri, dan lutut. “Yang di pipi dan rusuk masing-masing dapat enam jahitan,” ujarnya.
3. Sudah dilaporkan tapi pelaku belum tertangkap
Setelah melapor ke polisi, Afdal mengaku beberapa kali didatangi keluarga pelaku yang meminta damai. Namun, permintaan damai itu tidak disertai kehadiran pelaku.
“Kalau memang mau damai, bawa anaknya ke penyidik. Tapi mereka tidak mau. Katanya cukup sampai di polsek saja,” tutur Afdal.
Sementara itu, Kapolsek Makassar Kompol Muhammad Tamrin mengatakan kasus ini telah menjadi atensi pihaknya. Polisi masih memburu pelaku yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
“Hapenya mati, posisi pelaku juga belum terlacak. Orang tuanya sudah kami panggil, tapi katanya tidak tahu anaknya di mana,” jelas Tamrin.
Ia menegaskan bahwa polisi akan terus mengejar pelaku hingga tertangkap. Tamrin juga mengimbau keluarga pelaku agar segera melapor jika mengetahui keberadaannya.
“Kalau keluarga tahu, segera sampaikan ke Polsek. Karena sampai hari ini pelaku belum juga ditemukan,” tutupnya.