Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. (Dok. IDN Times)
Ilustrasi Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. (Dok. IDN Times)

Makassar, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat jumlah penumpang pesawat domestik pada Agustus 2025 mencapai 781,32 ribu orang, turun 8,43 persen dibanding Juli 2025. Penurunan jumlah penumpang terjadi di dua bandara utama, yakni Sultan Hasanuddin Makassar dan Pongtiku Tana Toraja, sementara Bandara Mali Bua Luwu justru mencatat kenaikan.

Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menjelaskan bahwa penurunan ini terutama disebabkan berkurangnya aktivitas perjalanan pasca libur panjang pertengahan tahun. Meski begitu, tren tahunan menunjukkan penurunan yang relatif kecil dibanding Agustus 2024, yakni sebesar 4,02 persen.

1. Sebanyak 775 ribu pergerakan penumpang tercatat di Bandara Hasanuddin

Ilustrasi maskapai penerbangan (unsplash.com/fasyahalim)

Meski mengalami penurunan, Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar masih menjadi pusat pergerakan terbesar dengan 775,12 ribu penumpang atau 99,21 persen dari total penumpang domestik di Sulsel. Bandara ini melayani hampir seluruh penerbangan dari dan ke berbagai kota besar di Indonesia.

Sementara itu, Bandara Mali Bua-Luwu justru menunjukkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 8,16 persen. Sebaliknya, penurunan tajam terjadi di Bandara Pongtiku-Tana Toraja yang turun hingga 78,47 persen, diduga akibat pengurangan jadwal penerbangan ke daerah tersebut.

2. Penumpang internasional justru naik hampir 16 persen

ilustrasi bandara (pexels.com/Atlantic Ambience)

Berbeda dengan rute domestik, jumlah penumpang penerbangan internasional di Sulsel justru meningkat 15,95 persen dibanding Juli 2025, dengan total 40,79 ribu orang. Seluruh aktivitas penerbangan internasional masih terpusat di Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar.

Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya arus kedatangan penumpang dari luar negeri, terutama dari kawasan Asia Tenggara. Secara tahunan, jumlah penumpang internasional memang turun 4,95 persen, namun tren bulanan menunjukkan adanya pemulihan mobilitas.

3. Aktivitas angkutan laut turut mengalami penurunan

Ilustrasi penumpang kapal laut. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Tak hanya di udara, aktivitas angkutan laut dalam negeri juga menurun. BPS mencatat jumlah penumpang kapal pada Agustus 2025 sebanyak 202,29 ribu orang, turun 27,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan terjadi di Pelabuhan Makassar, Parepare, dan Bajoe.

Sebaliknya, pergerakan barang lewat jalur laut justru meningkat. Jumlah barang yang dibongkar di pelabuhan Sulsel mencapai 949,76 ribu ton, naik 15,29 persen dari Juli 2025. Hal ini menunjukkan masih aktifnya kegiatan distribusi logistik di tengah menurunnya mobilitas penumpang.

Editorial Team