Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesepeda melintas di area Pantai Losari saat matahari terbenam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/5/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Makassar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan turis asing ke Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai hingga Maret 2023 telah mencapai 3.521 kunjungan. Jumlah tersebut menurun 36,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hanya saja, angka ini menjadi kabar baik jika dibandingkan dengan tahun lalu.

BPS belum mencacat perbandingan periode yang sama tahun lalu. Hanya saja, BPS mencatat tahun lalu jumlah kunjungan wiatawan mancanegara ke Sulsel sepanjang 2022 mencapai 5.914 kunjungan. Angka ini hanya beda tipis dengan jumlah kunjungan saat ini yang baru mencapai bulan ketiga sehingga diprediksi kunjungan masih bertambah hingga akhir tahun.

Menurut Kepala BPS Sulsel, Aryanto, peningkatan ini kemungkinan dipengaruhi oleh dibukanya kembali penerbangan internasional yang sempat ditutup saat pandemik COVID-19. Jumlah kunjungan tersebut terbilang besar untuk ukuran awal tahun.

"Saya percaya dan yakin bahwa di bulan Desember nanti mudah-mudahan ini jadi melampaui tahun-tahun sebelumnya dan kondisinya normal kembali," kata Aryanto, Minggu (7/5/2023).

1. Sempat anjlok di masa pandemik COVID-19

Ilustrasi. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. (dok. Angkasa Pura I)

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel tercatat anjlok parah sejak pandemik COVID-19. Pada tahun pertama pandemik COVID-19 yakni 2022, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel hanya 3.573 atau hanya beda tipis dibandingkan kunjungan tiga bulan tahun ini.

Namun seiring pelonggaran aturan dan dibukanya kembali penerbangan internasionl, tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel cenderung meningkat tahun 2021 lalu. Selama tiga tahun terakhir atau sejak 2020, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel tercatat terbanyak pada 2022 yakni 5.914 kunjungan.

Hal ini menandai kebangkitan ekonomi kembali setelah anjlok dihantam pandemik COVID-19. Pasalnya pada tahun 2021, sama sekali tidak ada atau nol kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel.

2. Target 100 ribu wisatawan mancanegara

Rammang-Rammang di Kabupaten Maros. Indra Abriyanto untuk IDN Times

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Devo Khadaffi, mengatakan angka tersebut menunjukkan sektor pariwisata Sulsel semakin membaik. Hal ini juga sekaligus mendandakan bahwa upaya-upaya pemulihan sektor pariwisata juga terus berjalan.

Kalaupun ada penurunan maka hal itu kemungkinan dipengaruhi bulan Ramadan sehingga wisatawan cenderung menahan diri untuk berkunjung. Dari data tersebut terlihat bahwa penurunan kujungan dari buln April yaitu 1.488 kemudian pada Maret hanya ada 943 kunjungan.

"Jadi ada penurunan karena kelihatannya masyarakat bersiap untuk menghadapi bulan puasa dan lain-lain sehingga mereka menahan diri untuk berwisata yang dekat dari situ. Tapi kita berharap sesudah bulan ramadan dan lebaran, tingkat kunjungannya kami yakin akan naik kembali," katanya.

Devo mengatakan optimistis jumlah kunjungan akan terus bertambah hingga akhir tahun. Bahkan tak tanggung-tanggung, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 100 ribu kunjungan.

"Itu menurut kita angka yang cukup bagus, insyaallah akan kita push semuanya dan target kita seperti tahun sebelumnya. Tahun ini kita target untuk wisatawan mancanegara adalah 100 ribu," kata Devo.

3. Andalkan event pariwisata untuk gaet wisatawan

Wisatawan mengambil gambar kuburan kaum bangsawan Toraja yang dikuburkan di tebing, Suaya, Sanggala, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Sakti Karuru)

Devo menyatakan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara itu tak terlepas dari dibukanya akses penerbangan internasional. Ditambah lagi, bandara-bandara perintis juga mulai dibuka mulai di Tana Toraja, Selayar, hingga Luwu Timur.

Di sisi lain, Sulsel juga terus mengandalkan sejumlah event pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Menurut Devo, ini juga menjadi ajang bagi seluruh kabupaten dan kota untuk berlomba-lomba membangkitkan kembali destinasi wisatantanya.

"Kami yakin dengan jumlah event tahun ini yang jumlahnya sekitar 160-an dibandingkan tahun lalu yang hanya 111 ini tentu saja semakin besar nanti daya tariknya untuk orang datang Sulawesi Selatan," kata Devo.

Editorial Team