Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Joki UTBK Unhas, CAI (19), mahasiswi angkatan 2024 Fakultas Kedokteran Unhas. IDN Times/Darsil Yahya
Joki UTBK Unhas, CAI (19), mahasiswi angkatan 2024 Fakultas Kedokteran Unhas. IDN Times/Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unhas ditangkap sebagai joki UTBK-SNBT 2025.
  • CAI terancam drop out karena terlibat dalam sindikat perjokian dengan imbalan Rp2 juta.
  • Unhas akan memperketat pengawasan IT dan bekerja sama dengan Polrestabes Makassar untuk mencegah kecurangan serupa di masa depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran angkatan 2024 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, berinisil CAI (19), ditangkap setelah menjadi joki Ujian Tertulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK - SNBT) 2025.

Padahal CAI termasuk mahasiswi berprestasi di Kampus Merah. Namun dia ikut terlibat praktik kecurangan dalam pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

1. Raih penghargaan pada 2022 dan 2023

Satreskrim Polrestabes Makassar menangkap enam joki Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di kampus Universitas Hasanuddin( Unhas), Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Berdasarkan informasi yang dihimpun, CAI mengikuti Olimpiade Sains Nasional pada tahun 2022 dan 2023 saat ia masih duduk di bangku salah satu SMA ternama di Luwu Timur. Pada ajang itu CAI menerima Penghargaan Khusus Cabang Matematika Kabupaten/Kota. 

Selain CAI, ada lima tersangka yang juga ikut ditangkap karena terlibat dalam sindikat perjokian. Mereka adalah AL alias Upi (40) MYI (28), I (33) MS (29) dan ZR (38). Masing-masing punya peran berbeda-beda.

Ketua Satgas Keamanan dan Ketertiban (Satgas K2) Unhas, Prof Amir Ilyas mengatakan, CAI mahasiswi yang pernah mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional.

"Yang joki saja ini kan anak angkatan 2024 (fakultas) kedokteran, dan memang tahun lalu dia (CAI) lulus dengan jalur UTBK dan IPK-nya bagus dan dia (CAI) salah satu peserta olimpiade sains, ucap Amir di Kantor Polrestabes Makassar, Rabu (7/5/2025).

2. Hanya dibayar Rp2 juta

Barang bukti yang digunakan joki Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di kampus Universitas Hasanuddin( Unhas), Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Namun Amir menilai, CAI adalah korban dari AL dan tersangka lainnya dengan iming-iming imbalan Rp2 juta. "Hanya dapat Rp2 juta. Itu ada bukti transfer Rp2 juta," ungkapnya.

CAI pun terancam dikeluarkan atau drop out (D.O) dari kampusnya karena ikut terlibat dalam sindikat perjokian UTBK SNBT. "Pasti akan ada sanksinya dan bisa saja di Drop Out (D.O)," kata Amir.

Sementara calon mahasiswa yang menggunakan joki dipastikan tidak akan lulus dalam seleksi ujian masuk ke Unhas. "Nomor ujiannya kami sudah catat, kami pastikan tidak lulus," tegasnya.

Selanjutnya untuk tindak pidananya akan diserahkan ke pihak Polrestabes Makassar apakah calon mahasiswa ini bisa dipidana atau tidak. "Nanti polisi yang menilai," ucap Amir.

3. Bakal periksa semua komputer UTBK

Barang bukti yang digunakan joki Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 di kampus Universitas Hasanuddin( Unhas), Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Dengan terungkapnya kasus ini, Unhas bakal memperketat pengawasan khusus di bagian IT agar hal serupa tak terulang kembali di masa yang akan datang.

"Kasus ini menjadi pembelajaran sehingga kami akan perketat lagi, terutama di bagian IT. Kemudian identitas peserta ujian karena kami temukan ini karena kecurigaan foto peserta yang tidak sesuai. Termasuk penggunaan handphone,"ungkap Amir.

Amir juga mengatakan, Unhas juga akan bekerja sama dengan tim IT Polrestabes Makassar untuk memeriksa semua komputer ujian yang ada di Unhas karena sindikat ini menyusupkan aplikasi ilegal tujuh komputer UTBK.

"Karena jelas itu (ketahuan) kalau pernah ada aplikasi yang masuk, meskipun sudah dihapus itu akan ketahuan, karena ada bukti CCTV ada beberapa tim IT kami pernah masuk tengah malam, dan kami sudah serahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti," pungkasnya.

Editorial Team