Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251105-WA0164.jpg
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI saat meninjau seluas 16,4 hektare yang berlokasi di Depan Trans Mall, Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2025) IDN Times/ Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Proyek besar wajar dibiayai utangJK menilai utang merupakan hal yang lumrah dalam pembangunan infrastruktur berskala besar, termasuk proyek kereta cepat Whoosh. Ia menegaskan, tak ada masalah selama negara mampu membayar kembali pinjaman tersebut.

  • Tekankan efisiensi dan transparansiJK menilai secara konsep, proyek kereta cepat merupakan langkah positif dalam memperkuat konektivitas nasional. Namun, ia menekankan pentingnya efisiensi biaya dan transparansi penggunaan anggaran.

  • Apresiasi sikap PrabowoMenanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang siap menanggung tanggung jawab atas utang Whoosh, JK mengaku

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan siap bertanggung jawab atas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) turut mendapat sorotan dari mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).

Menurut JK, proyek besar negara seperti kereta cepat wajar dibiayai dengan utang selama perhitungannya matang dan anggarannya transparan.

1. Proyek besar wajar dibiayai utang

Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (WNA) pengguna Kereta Cepat Whoosh pada periode Januari hingga Oktober 2025. (Dok. PT KCIC)

JK menilai utang merupakan hal yang lumrah dalam pembangunan infrastruktur berskala besar, termasuk proyek kereta cepat Whoosh. Ia menegaskan, tak ada masalah selama negara mampu membayar kembali pinjaman tersebut.

“Itu proyek besar memang (dibiayai) dengan utang,” ujar JK kepada awak media saat meninjau lahan di Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, Rabu (5/11/2025).

Menurut JK, prinsipnya sederhana: berutang tidak salah jika ada kemampuan membayar. Ia bahkan mencontohkan dirinya sendiri.

“Semua orang bisa berutang, selama bisa bayar. Saya juga banyak utang, tapi saya bayar,” tuturnya.

2. Tekankan efisiensi dan transparansi.

Kereta api cepat Whoosh Jakarta Bandung (youtube.com/sekretariatpresiden)

JK menilai secara konsep, proyek kereta cepat merupakan langkah positif dalam memperkuat konektivitas nasional. Namun, ia menekankan pentingnya efisiensi biaya dan transparansi penggunaan anggaran.

“Bagus, cuma orang harus dihitung benar gak biayanya sebesar itu? Itu saja pertanyaannya,” ujar JK.

Ia menambahkan, publik berhak mengetahui apakah biaya proyek sebesar itu sudah wajar.

“Kereta cepat itu bagus, cuma harganya terlalu mahal. Itu aja pertanyaannya,” sebutnya.

3. Apresiasi sikap Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang siap menanggung tanggung jawab atas utang Whoosh, JK mengaku menghargai langkah tersebut. Namun, ia kembali mengingatkan agar perhitungan proyek dilakukan secara cermat agar tidak membebani keuangan negara di masa mendatang.

“Itu kita hargai, beliau (Prabowo) bertanggung jawab. Cuma harus dihitung benar gak biayanya sebesar itu,” ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan pemerintah siap menyelesaikan utang proyek Whoosh dengan dana hasil efisiensi anggaran dan sitaan kasus korupsi.

“Saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih, tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut, kita mampu. Dan kita kuat. Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir dengan utang Whoosh, sebab menurutnya Indonesia adalah negara yang kuat dan kaya.

Editorial Team