Makassar, IDN Times - Setelah banjir melanda sebagian wilayah Kabupaten Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, pekan lalu, Waduk Bili-bili jadi topik pembicaraan hangat. Sebab banjir di sepanjang daerah aliran sungai Jeneberang merupakan dampak dibukanya pintu air Bili-bili, menyusul curah hujan tinggi di Sulsel.
Meski sempat ditutup, pintu air pembuangan atau spillway Waduk Bili-bili hingga kini tetap dibuka. Pada Selasa (29/1) pukul 10.30 Wita, pintu dibuka setinggi 1 meter. Saat itu tinggi muka air atau elevasi di waduk berstatus di bawah normal, yakni mencapai +99,45 meter dengan volume debit 258,59 juta meter kubik.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar mengimbau masyarakat tidak panik, sebab buka-tutup pintu pembuangan merupakan hal biasa dalam pola operasional waduk. Pola ini hanya dilakukan saat musim hujan untuk menjaga kelebihan debit di waduk, karena besarnya aliran masuk.
“Saat batas waspada, BWWS Pompengan Jeneberang menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat secara berjenjang melalui gubernur, bupati, pihak keamanan, dan pihak-pihak lainnya,” kata Iskandar di Makassar, Selasa (29/1).