Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) mengikuti senam pagi dari atas KM Umsini di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/8/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Makassar, IDN Times - Program Pemerintah Kota Makassar yang memanfaatkan kapal untuk lokasi isolasi pasien COVID-19 disorot oleh sejumlah media asing. Salah satunya adalah Reuters.com.

Dalam salah satu artikelnya, mereka menuliskan artikel bertajuk 'Indonesian Ferry Turns Floating Isolation Centrer for COVID-19 Patients' hari Jumat (13/8/2021).

Artikel yang ditulis oleh Abdul Rahman Muchtar tersebut menjelaskan tentang bagaimana program isolasi itu berjalan. Isolasi Apung di Makassar memanfaatkan KM Umsini yang berkapasitas 2.000 penumpang.

1. Tak ingin jadi ajang gagah-gagahan

Pasien COVID-19 menaiki tangga menuju KM Umsini saat masih bersandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Senin (2/8/2021). Humas Pemkot Makassar

Juru bicara Makassar Recover, Henni Handayani mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota Makassar terus bekerja memutus mata rantai COVID-19.

"Sebuah kesyukuran dari tim Makassar Recover dan Pemkot Makassar karena isolasi apung menjadi percontohan nasional dan dapat perhatian dunia lewat media asing," kata Henni dalam keterangannya, Jumat (13/8/2021).

Menurut Henny, program ini bukan ajang gagah-gagahan, akan tetapi bertujuan untuk membantu warga menjalani isolasi dengan memberikan pelayanan terbaik.

"Ini adalah bentuk upaya nyata Pemkot dalam memutus mata rantai penularan COVID-19. Kita berharap program ini akan berkontribusi pada semangat perlawanan Makassar terhadap COVID-19," katanya.

2. Sebanyak 139 orang yang isolasi di Umsini

Editorial Team

Tonton lebih seru di