Inovasi SuperSUN PLN Nyalakan Harapan di Sekolah Terpencil Sulbar

Makassar, IDN Times - Di Dusun Mariri yang terletak di pedalaman Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, cahaya listrik akhirnya menyentuh ruang kelas Sekolah Dasar Negeri 1 Mariri. Selama ini, satu-satunya sumber penerangan di sekolah tersebut adalah sinar matahari. Namun lewat inovasi energi bersih bertajuk SuperSUN, PT PLN (Persero) membawa listrik untuk pertama kalinya ke sekolah yang terletak di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) itu.
Bagi para siswa dan guru, nyala listrik bukan sekadar penerangan. Ini adalah simbol harapan—peluang untuk belajar lebih lama, mengakses teknologi pendidikan, dan menjangkau mimpi yang sebelumnya samar.
“Terima kasih PLN. Kami sangat bersyukur, ini adalah hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” ujar Kepala SDN 1 Mariri, Yuliani Y. Siendong.
1. Solusi listrik untuk daerah terpencil dengan medan ekstrem
Yuliani mengakui sempat pesimistis listrik PLN bisa menjangkau sekolahnya yang terletak jauh dari pusat kota dengan akses jalan ekstrem. Namun kini, berkat SuperSUN, para siswa bisa belajar lebih leluasa, termasuk memanfaatkan perangkat elektronik untuk menunjang kegiatan belajar.
SuperSUN sendiri merupakan solusi elektrifikasi dari PLN yang mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mikro, dikombinasikan dengan sistem penyimpanan energi (battery storage) dan smart meter. Teknologi ini menjadi jawaban atas keterbatasan akses listrik di wilayah 3T, sekaligus menjadi bukti komitmen PLN dalam menyediakan energi bersih dan berkeadilan.
Perjalanan tim PLN menuju SDN 1 Mariri bukan perkara mudah. Dengan jarak sekitar 140 kilometer dari Mamuju, tim harus menempuh medan berbukit dan curam selama empat jam. Sebagian material bahkan dibawa dengan sepeda motor karena keterbatasan akses kendaraan roda empat.
2. Listrik membawa peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menyebut bahwa proyek SuperSUN bukan hanya proyek teknis, melainkan bagian dari misi PLN dalam menjangkau seluruh rakyat Indonesia dengan listrik yang adil dan setara.
“Listrik bukan sekadar cahaya. Ia adalah jembatan menuju masa depan dan bisa menunjang dunia pendidikan. SuperSUN menjadi simbol bahwa pembangunan tidak boleh berhenti hanya di kota-kota besar,” kata Edyansyah.
Ia menambahkan bahwa kehadiran listrik juga telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. “Pemerintah bersama PLN tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.
3. PLN Sulselrabar perluas pemasangan SuperSUN
Hingga Mei 2025, sebanyak 1.181 unit SuperSUN telah dipasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar, mendorong pertumbuhan ekonomi dan akses energi di daerah 3T. Untuk mendukung program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran, PLN juga memastikan 358 sekolah di kawasan ini telah teraliri listrik.
"Dengan penyalaan listrik Supersun ini, anak-anak di SD Negeri 1 Mariri kini bisa menikmati listrik, menggunakan perangkat digital, dan merasakan manfaat teknologi seperti sekolah-sekolah lain di perkotaan,” ujar Edyansyah.