Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Inovasi Desalinasi Berbasis Surya PLN di Barrang Lompo Raih Penghargaan

Petugas PLN tengah meninjau pengoperasian inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya yang juga merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. (Dok. Istimewa)
Petugas PLN tengah meninjau pengoperasian inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya yang juga merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Akses air bersih kini bukan lagi impian bagi warga Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. Lewat inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya (DE-BES) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), pulau kecil yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde itu berhasil mengatasi krisis air bersih yang selama ini membayangi, khususnya di musim kemarau.

Terobosan ini bukan hanya mengubah kehidupan warga secara nyata, tetapi juga mengantarkan PLN meraih penghargaan Platinum dalam ajang InTechSEA Awards 2025 yang digelar Universitas Hasanuddin pada 31 Juli 2025 lalu. Program yang menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkelanjutan PLN ini dinilai berhasil menciptakan dampak sosial dan lingkungan secara bersamaan.

“Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi dari PLN ini, karena mengingat kami sering mengalami kendala dalam mendapatkan air bersih. Dengan adanya inovasi ini kami bisa produksi air bersih dalam satu hari mencapai 3.000 liter,” ujar Kiki, salah satu warga Pulau Barrang Lompo.

“Harapannya inovasi ini dapat diimplementasikan ke pulau lain supaya tidak jauh-jauh lagi ambil air di daratan Kota Makassar.”

1. Solusi hijau untuk wilayah kepulauan

Energi diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kiloWatt peak (kWp) kWp dan baterai 4,8 kiloWatt hour (kWh). (Dok. Istimewa)
Energi diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kiloWatt peak (kWp) kWp dan baterai 4,8 kiloWatt hour (kWh). (Dok. Istimewa)

Pulau Barrang Lompo berjarak sekitar 13 kilometer dari daratan Kota Makassar. Selama ini, warga setempat kerap bergantung pada air sumur yang rentan kering dan terkontaminasi. Bahkan, tak jarang mereka harus menyeberang ke Makassar hanya untuk membeli air bersih.

Melalui DE-BES, PLN menghadirkan teknologi desalinasi berbasis panel surya untuk mengolah air laut menjadi air layak konsumsi. Sistem ini menggunakan PLTS berkapasitas 4,4 kWp dan baterai 4,8 kWh, serta mesin Reverse Osmosis yang menghasilkan hingga 3.000 liter air bersih per hari.

“Inovasi yang juga merupakan program Tanggung Jawab Sosial PLN ini memanfaatkan sumber energi surya sebagai tenaga utama sistem desalinasi, sehingga tidak hanya mampu memproduksi air bersih secara mandiri, tetapi juga mendukung agenda dekarbonisasi dan transisi energi nasional,” ujar Edyansyah, General Manager PLN UID Sulselrabar.

2. Raih penghargaan dan apresiasi nasional

Petugas PLN memantau optimalisasi penggunaan panel surya yang menjadi sumber energi berhijau untuk alat pengolahan air bersih di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. (Dok. Istimewa)
Petugas PLN memantau optimalisasi penggunaan panel surya yang menjadi sumber energi berhijau untuk alat pengolahan air bersih di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. (Dok. Istimewa)

Program DE-BES tak hanya diakui secara lokal, tetapi juga mendapat pujian dari berbagai pihak. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inovasi hijau PLN.

“Inovasi ini tidak hanya menjawab tantangan ketersediaan air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Gubernur Andi Sudirman.

“Kolaborasi seperti ini sangat kami harapkan, karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa membebani lingkungan.”

Sementara itu, Nayo Ramli, Plt. Asdep Infrastruktur Dasar Strategis Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sekaligus juri InTechSEA Awards 2025, menilai inovasi PLN sebagai terobosan yang patut direplikasi.

“Proyek inovasi desalinasi air laut dengan menggunakan solar panel untuk energi listriknya untuk pulau kecil dan remote merupakan suatu program yang sangat bagus dan perlu direplikasi di daerah lainnya,” ujar Nayo Ramli.

Ia berharap PLN dapat terus mendampingi masyarakat dalam pengelolaan alat ini agar berkelanjutan dan mandiri dalam jangka panjang.

3. Berdampak positif bagi lingkungan dan sosial

Ketua Panitia InTechSEA 2025 Asmi Citra Malina, . S. Pi., M. Agr. PhD (kiri) menyerahkan plakat penghargaan Platinum kepada Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Sulselrabar, Ambo Tuwo (kanan) berkat inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar pada Jumat (31/7). (Dok. Istimewa)
Ketua Panitia InTechSEA 2025 Asmi Citra Malina, . S. Pi., M. Agr. PhD (kiri) menyerahkan plakat penghargaan Platinum kepada Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Sulselrabar, Ambo Tuwo (kanan) berkat inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar pada Jumat (31/7). (Dok. Istimewa)

Tak hanya menjamin kebutuhan dasar, DE-BES juga menciptakan beragam efek turunan. Menurut Edyansyah, program ini mampu meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi biaya operasional genset, dan membuka peluang usaha lokal.

Dari sisi lingkungan, desalinasi berbasis surya ini berpotensi menekan emisi lebih dari 1,26 ton CO₂e per tahun dan mengurangi sampah plastik hingga 3.900 kg per tahun.

“Inovasi dan juga program TJSL ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadikan listrik sebagai motor peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ramah lingkungan, sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan Environmental, Social, and Governance (ESG),” tutup Edyansyah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us