Indikator Politik: Andi Sudirman Unggul di Simulasi Pilgub Sulsel 2024

Makassar, IDN Times - Lembaga riset Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru elektabilitas kandidat jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024. Hasilnya, kandidat Andi Sudirman Sulaiman unggul dalam berbagai simulasi pemilihan.
Pada simulasi pemilihan dengan empat kandidat, misalnya, tingkat keterpilihan Andi Sudirman mencapai 33,4 persen. Disusul Adnan Purichta dengan elektabillitas 12,9 persen, Andi Iwan Aras 12,3 persen, dan M. Ramdhan Pomanto 8,3 persen. Pada simulasi ini, responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 33,1 persen.
Survei digelar pada 11 hingga 19 Juli 2024, melibatkan total 1.130 responden di Sulawesi Selatan. Sampel basis sebanyak 800 orang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel dengan distribusi proporsional, lalu ditambah oversample di Kabupaten Bone.
Responden merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah sehingga punya hak pilih. Survei menggunakan metode stratified random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” bunyi keterangan pers yang diterima IDN Times, Kamis (25/7/2024).
1. Pasangan Sudirman-Fatma unggul dalam simulasi head to head
Menurut laporan survei, dalam simulasi tiga kandidat, Andi Sudirman Sulaiman tetap memiliki elektabilitas teratas, yaitu 38,3 persen. Kemudian disusul Andi Iwan Aras 12,1 persen, dan M. Ramdhan 'Danny' Pomanto 9,8 persen. Yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, 39,8 persen.
Dalam simulasi dua nama, Andi Sudirman Sulaiman unggul atas Danny Pomanto. Elektabilitas Sudirman 46,3 persen, sedangkan Danny 9,6 persen.
Survei juga merekam simulasi pasangan calon yang menempatkan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi pada posisi teratas. Saat disimulasikan melawan M. Ramdhan Pomanto-Indah Putri, elektabilitasnya berbanding 47,7 persen dan 17 persen. Yang tidak menjawab 35,2 persen.
Pada simulasi head to head antara paslon Andi Sudirman-Fatmawati dengan Andi Iwan Aras-Adnan Purichta, maka Andi Sudirman-Fatmawati memperoleh 46,0 persen, sedangkan Andi Iwan Aras-Adnan 19,8 persen. Tidak menjawab sebesar 34,2 persen.
2. Sudirman-Fatma bisa menang lawan kotak kosong
Survei Indikator juga merekam simulasi kotak kosong, yang jadi isu hangat jelang Pilgub Sulsel. Dalam simulasi dua pasang antara Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati dengan kotak kosong, elektabilitas pasangan itu 62,1 persen, sedangkan kotak kosong 3,8 persen.
Yang tidak menjawab atau tidak tahu 34 persen. Artinya jumlah responden yang belum menentukan pilihan alias undecided voters masih lumayan besar.
3. Masyarakat menganggap persoalan harga-harga mahal paling mendesak
Survei bertajuk "Peluang Menang Calon-calon Gubernur di Provinsi Sulsel" ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral. Serta ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka.
Di survei ini juga terpotret isu-isu yang dinilai masyarakat sebagai hal yang mendesak. Pertama harga-harga mahal yang mencapai angka 22,0 persen, kemudian masalah banjir sebanyak 16,4 persen, sulit mendapat pekerjaan 12,7 persen, penanganan sampah 7,5 persen serta kemiskinan yang mencapai 5,5 persen.
Adapun terkait sifat kepemimpinan yang harus dimiliki calon gubernur, masyarakat Sulsel menempatkan sifat jujur dengan angka 30,9 persen, perhatian pada rakyat 28,4 persen, bersih dari korupsi 12,1 persen, berpengalaman 10,2 persen, dan religius 3,9 persen.