Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampingi Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh meninjau simulasi pemberian makan bergizi gratis di SDN 103 Inpres Hasanuddin, di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu (13/11/2024). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan
hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2024, UHH
telah meningkat sebesar 0,81 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,28 persen per tahun.
Pada tahun 2020, Umur Harapan Hidup saat lahir di Sulawesi Selatan adalah 73,02 tahun,
dan pada tahun 2024 mencapai 73,83 tahun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya (2023),
UHH 2024 meningkat 0,20 tahun (0,27 persen) dan mengalami perlambatan dibandingkan
pertumbuhan di tahun 2023 yang mengalami peningkatan 0,31 persen (0,23 tahun).
Berikutnya, dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2020 hingga 2024, HLS Sulawesi Selatan rata-rata meningkat 0,19 persen per tahun sementara RLS meningkat 1,40 persen per tahun. HLS Sulawesi Selatan 2024 meningkat 0,01 tahun (0,07 persen) dibandingkan 2023, sementara RLS Sulawesi Selatan 2023 meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan. Pada 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Sulawesi Selatan mencapai Rp 12,275 juta per tahun. Capaian ini meningkat 434 ribu rupiah (3,67 persen) dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2023 yang sebesar 2,25 persen per tahun.