Makassar, IDN Times - Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr Wachyudi Muchsin merespons hebohnya perbincangan di media sosial terkait hasil rapid test palsu. Wachyudi menjelaskan, rapid test merupakan salah satu penapisan awal guna
mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh seseorang untuk melawan virus corona atau COVID-19.
Rapid test dianggap tidak tepat digunakan dalam mendiagnosa COVID-19. "Tapi bukan penegakkan diagnosa COVID-19. Penegakan diagnosa itu adalah swab PCR," kata Wachyudi kepada IDN Times, saat dikonfirmasi Rabu (23/9/2020).