Identitas Kerangka di Hutan Palopo Terungkap, Hilang Setahun Lalu

- Kerangka manusia di hutan lindung Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo teridentifikasi sebagai Feni Ere (28), seorang sales mobil.
- Hasil resume medis dan identifikasi Tim Forensik Bidokkes Polda Sulsel memastikan identitas korban; keluarga juga mengenali ciri-ciri jenazah.
- Polisi masih menyelidiki apakah Feni Ere merupakan korban pembunuhan; ayah korban yakin kerangka yang ditemukan adalah anaknya, tapi masih menunggu hasil resmi dari kepolisian.
Makassar, IDN Times – Kerangka manusia yang ditemukan di hutan lindung di Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, kini terungkap identitasnya. Kerangka itu ditemukan pada 10 Februari 2025 lalu.
Korban diketahui bernama Feni Ere (28), warga Kelurahan Pongsimpin, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Semasa hidup, dia bekerja sebagai sales mobil di Kota Palopo.
1. Dilaporkan hilang sejak Januari 2024

Kepala Seksi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, menyatakan bahwa hasil resume medis dan identifikasi dari Tim Forensik Bidokkes Polda Sulsel memastikan identitas kerangka tersebut. Feni Ere sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarga setahun lalu.
"Telah diidentifikasi bahwa benar kerangka tersebut adalah perempuan atas nama Feni Ere, yang dilaporkan hilang pada bulan Januari 2024 di Polres Palopo," kata Supriadi kepada IDN Times, Jumat (21/2/2025).
2. Hasil identifikasi 99 persen

Identifikasi korban juga diperkuat oleh pengakuan keluarga yang mengenali ciri-ciri pada jenazah. Khususnya pada gigi serta pakaian dan aksesori yang ditemukan di lokasi.
"Sudah diidentifikasi sekitar 99 persen, namun pihak penyidik Polres Palopo tetap menunggu hasil tes DNA," ucap Supriadi.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah Feni Ere merupakan korban pembunuhan atau bukan. "Saat ini masih dalam penyelidikan tim Penyidik Polres Palopo. Mohon doanya agar kasus ini cepat terungkap," dia menambahkan.
3. Keluarga yakin korban adalah Feni Ere

Sementara itu, ayah korban, Parman, meyakini bahwa kerangka yang ditemukan adalah anaknya. Ia mengaku mengenali celana dan rambut anaknya saat mayatnya ditemukan.
"Adeknya mengenali celananya, karena dia beli dua dengan merek yang sama. Kemudian giginya itu sama persis," ungkap Parman.
Meski begitu, Parman masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian. Ia berharap penyebab kematian anaknya dapat segera terungkap.
"Kalau keyakinan saya sudah 95 persen. Sisanya hanya menunggu hasil dari kepolisian," katanya.