Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ibu di Makassar membunuh anaknya yang masih berusia 2 bulan, Jumat (4/7/2025). IDN Times/Istimewa
Ibu di Makassar membunuh anaknya yang masih berusia 2 bulan, Jumat (4/7/2025). IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • NS, ibu muda di Makassar, terbukti alami gangguan jiwa setelah membunuh bayinya dengan toples.

  • Pasien sering mengalami halusinasi, paranoid, dan tidak pernah mencari anaknya selama menjalani perawatan kejiwaan.

  • Sebelum peristiwa tragis, NS pernah berobat ke dokter spesialis kejiwaan namun berhenti minum obat setelah dua kali pengobatan.

Makassar, IDN Times - Pihak Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan NS (25) Ibu muda yang bunuh bayinya dengan toples, terbukti alami gangguan jiwa. NS kini dirawat di Bangsal Kenanga kelas 3 khusus pasien perempuan.

Kabid Humas RSKD Dadi Makassar, Abd Malik mengatakan NS masuk di rumah sakit pada Senin (7/7/2025) Pukul 13.57 WITA, diantar pihak keluarga dan pihak kepolisian Polsek Panakkukang.

"Masuk RS dengan Keluhan mengamuk. Setelah diperiksa di sini, memang dia (NS) mengalami gangguan jiwa," ucap Abd Malik saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Rabu (16/7/2025).

Abd Malik menyatakan, NS kerap berhalusinasi dengan berbicara sendiri, bahkan ia sering mengaku mendengar suara-suara bisikan gaib. "Jadi dia mengaku sering mendengar suara-suara yang diyakininya bahwa itu adalah suara gangguan jin," imbuhnya.

Sering Halusinasi dan Paranoid

Tangkapan layar video Ibu muda yang diduga membunuh bayinya dengan toples saat diamankan pihak kepolisian. IDN Times/Darsil Yahya

Menurut pihak keluarga, pasien ini sering kali tiba-tiba marah dan menangis tanpa alasan yang jelas. Dia juga kerap merasa parno serta sering mengaku ada orang yang ingin berbuat jahat kepada dirinya.

"Kalau timbul perasaan itu, ada orang yang akan berbuat jahat, dia selalu memusuhi ibunya dan seperti ingin memukul ibunya atau orang-orang di sekitarnya," kata Abd Malik.

Abd Malik menambahkan, selama menjalani perawatan kejiwaan, NA tidak pernah mencari almarhum anaknya. "Tidak pernah mencari anaknya, bahkan 2 hari yang lalu saya tanyakan di mana anakmu, dia bilang 'saya tidak tahu'," tuturnya.

Pernah Berobat Jiwa, tapi Berhenti Minum Obat Sebelum Peristiwa Tragis

Tangkapan layar video Ibu muda yang diduga membunuh bayinya dengan toples saat diamankan pihak kepolisian. IDN Times/Darsil Yahya

Lebih lanjut, Abd Malik menjelaskan bahwa NS pernah berobat di dokter spesialis kejiwaan, sebelum dirawat di RSKD Dadi Makassar. Namun hanya dua kali melakukan pengobatan, setelah itu tidak pernah berobat lagi.

"Sekarang kondisinya sudah bisa terkontrol, kita berikan obat karena sebelumnya dia berhenti minum obat," ucapnya.

Meski telah mendapatkan perawatan, namun proses penyembuhan NS merupakan ranah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).

"Dia (NS) baru pertama kita opname, perawatan masih tetap berlanjut sesuai terapi yang dianjurkan oleh psikiater sesuai diagnosa penyakitnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan ibu muda di Makassar, inisal NS (25) sebagai tersangka usai tega membunuh bayinya yang masih berusia dua bulan menggunakan toples.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pampang 2, Kecamatan Panakkukang pada Jumat (4/7/2025) malam sekitar Pukul 20.00 WITA.

Kepala Unit Reserse Krim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal mengatakan N telah ditetapkan tersangka sejak awal peristiwa memilukan itu terjadi.

"Sudah jadi tersangka, dari awal kejadian sudah jadi tersangka," ucap Rijal saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Senin (7/6/2025).

Editorial Team