Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada rapat paripurna DPRD peringatan 356 tahun Sulawesi Selatan di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Minggu (19/10/2025). (Dok. Istimewa)
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada rapat paripurna DPRD peringatan 356 tahun Sulawesi Selatan di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Minggu (19/10/2025). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-356 Sulawesi Selatan, dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulsel, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Minggu (19/10/2025). Dalam momentum peringatan ini, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman secara resmi meluncurkan Multiyears Project (MYP) 2025–2027 senilai Rp3,7 triliun.

Acara tersebut dihadiri Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, serta Wakil Menteri Dalam Negeri Komjen (Purn.) Akhmad Wiyagus yang mewakili Menteri Dalam Negeri. Turut hadir pula Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rusdi Masse dan para pejabat daerah.

Peluncuran proyek tersebut menjadi langkah strategis Pemprov Sulsel dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan publik di seluruh wilayah. Dari total anggaran itu, Rp2,5 triliun difokuskan untuk perbaikan jalan provinsi. Andi Sudirman menargetkan pembangunan jalan provinsi mencapai lebih dari 1.000 km, dua kali lipat dari capaian sebelumnya.

1. Selain perbaikan jalan, Pemprov canangkan pembangunan rumah sakit baru

Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Rp764 miliar dialokasikan untuk pembangunan jaringan irigasi baru seluas 54.000 hektare, guna memperkuat sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan daerah. Sedangkan Rp500 miliar disiapkan untuk pembangunan dua Rumah Sakit Regional, masing-masing di wilayah Luwu Raya dan Kabupaten Gowa.

“Alhamdulillah proyek multiyears ini adalah bukti nyata kerja keras dan komitmen kita bersama untuk menghadirkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh Sulawesi Selatan,” ujar Andi Sudirman.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga semangat kebersamaan dan nilai kearifan lokal dalam membangun daerah. “Mari terus bergandengan tangan, menjaga nilai-nilai Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi dalam membangun Sulawesi Selatan yang lebih maju dan berkarakter,” tambahnya.

2. Wamendagri: Sulsel simpul harapan Indonesia Timur

Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus pada rapat paripurna DPRD peringatan 356 tahun Sulawesi Selatan di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Minggu (19/10/2025). (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan hari jadi ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan komitmen melanjutkan karya besar pembangunan di Sulawesi Selatan.

“Perjalanan panjang Sulawesi Selatan bukan hanya tentang masa lalu yang gemilang, tetapi juga tentang masa depan yang penuh harapan,” ujarnya.

Wiyagus memuji kemajuan ekonomi dan tata kelola pemerintahan Sulsel sepanjang 2025. Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat di atas 5 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,18, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 7,6 persen—terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Inflasi juga terjaga di kisaran 1,67 persen, menunjukkan efektivitas pengendalian harga dan pasokan pangan. Indeks SPBE Pemprov Sulsel mencapai 3,94 dengan kategori sangat baik, serta kepatuhan pelayanan publik yang sudah masuk zona hijau.

“Tugas kita berikutnya adalah menerjemahkan capaian itu menjadi layanan publik yang semakin cepat, transparan, dan aman,” tegasnya.

3. Enam arah strategis pembangunan Sulsel

Wakil Menteri Dalam Negeri Komjen Pol (Purn) Akhmad Wiyagus/Humas Pemprov Sulsel

Dalam kesempatan yang sama, Wiyagus juga menyampaikan enam arahan strategis bagi Pemprov Sulsel untuk mempercepat pembangunan daerah ke depan:

  1. Hilirisasi maritim dan pangan, membangun Seaweed Industrial Corridor Takalar–Pangkep–Bone–Selayar dengan pusat benih unggul dan dukungan logistik UMKM.

  2. Konektivitas logistik terpadu, mengoptimalkan integrasi MNP–Tol–Kereta Makassar–Parepare–Pelabuhan Garongkong.

  3. Transformasi layanan publik digital, menaikkan indeks SPBE menjadi 4,20 dengan kebijakan open data dan peningkatan keamanan siber.

  4. Inklusi sosial adaptif, memperluas gerakan pangan murah dan operasi pasar berbasis geo-targeting kemiskinan.

  5. Peningkatan SDM masa depan, melalui vocational track maritim, logistik, dan teknologi nikel–EBT dengan sertifikasi digital.

  6. Ketahanan iklim dan pesisir, lewat rehabilitasi mangrove dan sistem peringatan dini cuaca laut berbasis aplikasi.

“Sulawesi Selatan adalah simpul harapan Indonesia Timur. Pelabuhan kita ramai, rel kereta mengalirkan logistik, layanan publik makin cepat dan bersahabat. Itulah bukti hadirnya negara di tengah rakyat,” katanya.

Editorial Team