Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan disertai angin kencang (IDN Times/Muhammad Nasir)
ilustrasi hujan disertai angin kencang (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Angin kencang merusak puluhan rumah di Pinrang

  • Kerusakan meliputi 48 rumah, pabrik penggilingan padi, dan tempat pembakaran batu bata

  • Penanganan awal dan bantuan logistik disiapkan untuk warga terdampak, sementara warga diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrem

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada Minggu (14/12/2025) siang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.36 WITA dan merusak puluhan rumah, terutama bagian atap dan dinding.

Angin kencang melanda Desa Padaelo di Dusun Benrangnge, Kecamatan Mattiro Bulu, serta beberapa titik di Kelurahan Lanrisang, termasuk wilayah Kessie dan Jampue. Hingga saat ini, data sementara BPBD Sulsel menunjukkan tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, menyebut kondisi di lapangan sudah dapat dikendalikan. Penanganan cepat berlangsung melalui koordinasi antara pemerintah kabupaten Pinrang dan partisipasi aktif masyarakat setempat.

"Tidak ada korban jiwa. Sejak kejadian, tim BPBD di Pinrang langsung turun melakukan peninjauan, pendataan, serta penanganan darurat," kata Amson, Senin (15/12/2025).

1. Kerusakan di beberapa wilayah

Ilustrasi angin kencang.(IDN Times/Sukma Sakti)

Di Desa Padaelo, angin kencang merusak satu rumah dalam kategori sedang dan satu rumah ringan. Satu pabrik penggilingan padi juga terdampak. Sementara itu, di wilayah Kessie, Kelurahan Lanrisang, bencana ini menghancurkan 7 rumah hingga rusak berat, 5 rumah rusak sedang, dan 4 rumah rusak ringan. Empat unit tempat pembakaran batu bata juga roboh akibat angin kencang.

Dampak terparah terjadi di wilayah Jampue, Kelurahan Lanrisang, dengan 8 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang, dan 8 rumah rusak ringan. Dua lembaga pendidikan, TK Aisyah Bustanul Athfal dan SD Muhammadiyah Jampue, juga mengalami kerusakan parah akibat terjangan angin kencang.

Total kerusakan akibat angin kencang mencakup 48 rumah, satu pabrik penggilingan padi, dan empat unit tempat pembakaran batu bata. Nilai kerugian material masih dalam proses pendataan.

2. Penanganan dan bantuan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Amson Padolo. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Amson menegaskan, penanganan awal sudah dimulai di lokasi terdampak. Tim dikerahkan untuk menjalankan asesmen dan pendataan kebutuhan warga.

Bantuan logistik darurat disiapkan dalam bentuk buffer stock dari Pemerintah Provinsi. Pemerintah Kabupaten Pinrang turut menyalurkan bantuan logistik secara langsung kepada warga terdampak.

"Saat ini fokus kami bersama Pemda adalah memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi, terutama pangan, tempat tinggal sementara, dan perlengkapan darurat. Proses asesmen masih berjalan," jelasnya.

3. Warga diminta tetap waspada

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Amson Padolo. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Walaupun situasi kini relatif terkendali, BPBD Sulsel meminta warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dalam beberapa hari mendatang. Masyarakat diminta rutin memantau informasi dari BMKG, mengamankan atap dan bangunan rumah, serta segera melaporkan jika muncul kondisi darurat.

"Kami mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG, mengamankan atap dan bangunan rumah, serta segera melapor ke pemerintah setempat jika terjadi kondisi darurat," kata Amson.

BPBD Sulsel menegaskan kerja sama antarinstansi akan terus ditingkatkan di wilayah yang rawan cuaca ekstrem. Hal ini untuk menjaga kesiapsiagaan dan respons cepat jika terjadi bencana susulan.

Editorial Team