Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hasna Berangkat Haji dari Pelihara Bebek Sejak Tahun 1986

Hasna Daeng Haya, perempuan asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang berangkat haji dari hasil jual telur bebek sejak tahun 1986. (Dok. Kemenag Sulsel)
Hasna Daeng Haya, perempuan asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang berangkat haji dari hasil jual telur bebek sejak tahun 1986. (Dok. Kemenag Sulsel)
Intinya sih...
  • Hasnah Daeng Haya Bahar, 62 tahun, bisa berangkat haji tahun ini setelah menyisihkan uang dari hasil jual telur bebek selama puluhan tahun.
  • Hasnah mendaftar haji sejak 14 tahun lalu dan akhirnya berangkat tahun 2025 bersama 41 jemaah haji Maros dalam kloter 23 Embarkasi Makassar.
  • Antrean keberangkatan haji di Maros cukup panjang, calon jemaah harus menunggu hingga 38 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Makassar, IDN Times - Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap muslim. Termasuk bagi Hasnah Daeng Haya Bahar, seorang perempuan asal Kabupaten Maros yang akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Hasnah, 62 tahun, sehari-hari memelihara bebek di kolong rumahnya. Dia menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari hasil jual telur bebek selama puluhan tahun. 

“Uang itu, dari hasil jual telur bebek yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Ada kios kecil saya di rumah, jadi telur itu saya jual langsung sendiri di kios,” katanya dikutip dari laman Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Sabtu (17/5/2025).

1. Daftar haji 14 tahun lalu

Suasana Wukuf di Padang Arafah (Pinterest: riayetalkan62)

Hasnah mendaftar haji sejak tahun 14 tahun lalu dan akhirnya bisa berangkat tahun 2025 ini bersama 41 jemaah haji Maros dalam kloter 23 Embarkasi Makassar. “Alhamdulillah bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini, setelah daftar tahun 2011 yang lalu,” ucapnya.

Awalnya, Hasnah ingin berangkat haji bersama suaminya, tetapi karena kondisi kesehatan suaminya yang kurang baik, ia harus berangkat sendiri. “Sebenarnya, saya mau haji bersama suami, tapi ia tidak mau karena sakit-sakitan, kurang sehat,” katanya.

2. Menabung dari hasil pelihara bebek sejak tahun 1985

Ilustrasi telur bebek (vecteezy.com/108688836235247857338)

Hasnah telah memelihara bebek sejak awal menikah pada tahun 1985. “Masih pengantin baru, ada memang bebekku, sedikit. Saya rawat terus, hingga sekarang masih suka pelihara bebek. Ini saya tekuni, saya syukuri hasilnya,” ujarnya.

Selain beternak bebek, Hasnah memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama suami dan seorang anak angkatnya dengan berprofesi sebagai tukang pijat. “Anak saya sekarang sudah besar, sudah kerja,” tambahnya.

Hasnah awalnya merupakan jemaah haji cadangan tahun ini. Ia sempat masuk dalam kloter 40 yang dijadwalkan berangkat pada 30 Mei. Tapi karena ada jemaah yang terkendala visa, ia dipindahkan ke kloter 23 dan bisa berangkat lebih cepat. Kini, Hasnah berharap bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji dengan khusyuk dan berdoa agar suaminya bisa sehat kembali.

3. Maros dapat kuota haji 296 orang

Ilustrasi. Jemaah haji di Embarkasi Makassar pada pemberangkatan haji tahun 2025. (ANTARA Foto/Arnas Padda)

Kabupaten Maros memiliki kuota haji sebanyak 296 orang tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya. Dengan kuota yang terbatas, antrean keberangkatan haji di Maros cukup panjang.

Calon jemaah haji di Maros harus menunggu hingga 38 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Jemaah yang berangkat tahun ini adalah mereka yang telah mendaftar sekitar 15 tahun lalu, yakni pada akhir 2010 hingga awal 2011.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us