Makassar, IDN Times - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) tetap bertahan di gerbang PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI), Kabupaten Bantaeng. Memasuki hari ke-10 aksi blokade di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Rabu (23/7/2025), pengamanan semakin diperketat.
Tuntutan yang dilayangkan sejak awal belum juga dipenuhi pihak perusahaan. Tuntutan itu mulai dari pembayaran upah pokok sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025, kekurangan upah lembur, hingga kepastian status buruh yang dirumahkan.
Berdasarkan informasi yang diterima, situasi di lapangan diwarnai peningkatan jumlah aparat. Sekitar pukul 08.00 WITA, 60 personel gabungan TNI dan Polri terlihat menggelar apel di dalam kawasan industri.
Jumlah ini meningkat dibanding hari-hari sebelumnya sehingga memicu berbagai spekulasi di tengah massa aksi. Aparat keamanan disebut datang atas permintaan dua pihak sekaligus, yakni manajemen PT Huadi dan SBIPE KIBA.