Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan November 2025. Secara tahunan (year on year/yoy), Sulawesi Selatan mencatat inflasi sebesar 2,73 persen dengan IHK 108,75.

Menurut siaran pers BPS Sulsel yang dikutip, Senin (1/12/2025), kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran menjadi pendorong inflasi sepanjang November. “nflasi ini terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

1. Parepare catat inflasi tertinggi, Palopo terendah

Ilustrasi bps IDN Times/Hana Adi Perdana

Dari delapan kota IHK di Sulsel, Kota Parepare menjadi daerah dengan inflasi tahunan tertinggi, yaitu 3,84 persen. Di susul Kabupaten Sidenreng Rappang (3,65 persen), kemudian Kabupaten Luwu Timur (2,94 persen).

Sebaliknya, Kota Palopo mencatat inflasi tahunan terendah, yakni 2,27 persen. Sementara Kota Makassar berada pada level 2,61 persen.

2. Kelompok makanan darn perawatan pribadi jadi penyumbang terbesar

ilustrasi perhiasan (pexels.com/Egidijus Bielskis)

BPS mencatat bahwa sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi tahunan. Yang paling tinggi adalah:

  • Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya: naik 13,35 persen
    Penyumbang terbesarnya adalah emas perhiasan, dengan andil inflasi mencapai 0,91 persen, diikuti komoditas seperti sabun mandi, pasta gigi, dan bedak.

  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau: naik 4,18 persen
    Komoditas yang memberikan andil besar antara lain beras (0,31 persen), ikan bandeng, cabai merah, telur ayam ras, dan minyak goreng.

Beberapa kelompok lain seperti pakaian dan alas kaki, perumahan, kesehatan, transportasi hingga pendidikan juga turut menyumbang inflasi meski dengan besaran yang lebih kecil.

3. Kelompok informasi dan jasa keuangan alami deflasi

Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Di sisi lain, satu-satunya kelompok yang mencatat penurunan harga adalah Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, dengan deflasi 0,42 persen. Penurunan terutama berasal dari subkelompok peralatan informasi dan komunikasi, yang turun hingga 32,54 persen secara tahunan.

Meski inflasi tahunan naik, secara bulanan (month to month), Sulsel justru mengalami deflasi 0,07 persen. Komoditas penyumbang deflasi terutama berasal dari bahan pangan seperti: tomat, beras, ikan cakalang, udang basah, cabai rawit, sawi hijau, pepaya, dan jagung manis. Deflasi bulanan juga didorong oleh penurunan harga angkutan udara.

Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date) hingga November 2025 berada pada angka 2,34 persen—masih dalam rentang inflasi yang dianggap terkendali secara nasional.

Editorial Team