Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan tarekat Khalwatiyah Samman, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). (Dok. Istimewa)
Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan tarekat Khalwatiyah Samman, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menghadiri Maulid Akbar Tarekat Khalwatiyah Samman yang digelar di Pattene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). Dalam tausiyahnya, Menag menyampaikan pesan kebangsaan, ajakan menjaga persatuan, serta imbauan untuk menjauhi fitnah di era digital.

Menag juga menegaskan bahwa tarekat Khalwatiyah merupakan tarekat resmi yang berlandaskan akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), mengikuti mazhab fiqih Syafi’i, dan bukan ajaran sesat. Kehadiran Menag disambut ribuan jemaah serta sejumlah tokoh masyarakat dan ulama.

1. Menag tegaskan keabsahan tarekat Khalwatiyah

Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan tarekat Khalwatiyah Samman, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). (Dok. Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa tarekat Khalwatiyah memiliki sejarah panjang di Indonesia dan telah menjadi bagian dari perjuangan bangsa. Ia menegaskan bahwa Khalwatiyah adalah tarekat yang sah, bukan ajaran yang menyimpang.

“Nenek (Kakek) saya pendiri Khalwatiyah di Bone. Datangnya tarekat ini melalui jalur yang legal. Peranan orang tua kita dulu dalam Kemerdekaan juga besar, melawan penjajah. Bahkan jauh sebelum kemerdekaan, sudah ada Khalwatiyah di Maros. Termasuk nenek saya, ikut berjuang. Saya juga orang Maros, ada nenek saya juga berasal dari Maros,” ungkap Menag.

Di hadapan jemaah, Menag juga menyampaikan dukungan konkret terhadap pengembangan tarekat Khalwatiyah. “Saya harap ada lokasi yang lebih luas untuk tarekat Khalwatiyah. Saya akan bantu, tapi tentu tidak boleh melangkahi kewenangan Bupati Maros,” ucapnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah jemaah.

2. Seruan cinta negeri dan jauhi perpecahan

Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan tarekat Khalwatiyah Samman, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). (Dok. Istimewa)

Menag mengingatkan pentingnya cinta Tanah Air sebagai bagian dari iman. Ia menyerukan agar umat Islam meneladani perjuangan pendahulu yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.

“Harus mencintai negeri, karena cucuran darah juang orang tua kita dulu memperjuangkan kemerdekaan. Kita harus kompak, bersatu, jangan mau dipecah belah,” pesannya.

Selain itu, Menag juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama. “Jangan terlalu gampang memvonis sesat, mengatakan ajaran tertentu tidak benar, bidah, musyrik. Insyaalallah, banyak jalan menuju Tuhan,” ujarnya. Ia mengibaratkan tarekat sebagai jalan khusus yang memerlukan mursyid sebagai penuntun bagi pengikutnya.

Menag: bijak gunakan teknologi dan didik anak di pesantren

Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri maulid akbar yang diselenggarakan tarekat Khalwatiyah Samman, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/9/2025). (Dok. Istimewa)

Di era digital, Menag mengajak masyarakat, khususnya jemaah tarekat, untuk lebih bijak memanfaatkan teknologi. Ia menekankan agar gawai tidak digunakan untuk hal-hal negatif, terutama menyebarkan fitnah.

“Sebagai bagian dari komunitas, jemaah tarekat, mulai hari ini jangan menjadikan HP sebagai iblis. Artinya, lebih banyak buka HP daripada buka Al-Qur’an. Jangan juga gunakan HP untuk memfitnah kiri-kanan. Saya ingatkan, hindari fitnah,” tegasnya.

Lebih jauh, Menag juga mendorong para jemaah untuk mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada pesantren. “Tujuan kita bertarekat itu, bukan untuk sesuatu yang banyak, tinggi dan besar. Tujuan kita sederhana: baik dunia dan akhirat,” jelasnya.

Editorial Team