Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

H-2 Pilkada, Polda Sulsel Tambah Petugas di KPU dan Bawaslu

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Makassar, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menambah pengerahan petugas keamanan jelang pemungutan suara pilkada, 9 Desember 2020. Penambahan personel difokuskan pada kantor penyelenggara pemilu, yakni kantor KPU dan Bawaslu.

Kepala Biro Operasi Polda Sulsel Kombes Adeni Muhan mengatakan, penempatan petugas pengamanan di kantor KPU dan Bawaslu akan menyesuaikan dengan kondisi.

Tergantung kerawanannya. Kalau tidak rawan 30 orang (polisi), kalau rawan dipertebal," kata Kombes Adeni kepada jurnalis, Minggu malam 6 Desember 2020.

1. Polisi antisipasi protes saat pemungutan suara

Seorang petugas berjalan di depan baliho pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/9/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Adeni menerangkan, penjagaan di kantor KPU dan Bawaslu diperlukan, sebagai upaya antisipasi kerawanan. Sebab bisa saja ada kelompok yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara dan protes kepada kedua lembaga itu.

"Mana tahu ada orang yang mau unjuk rasa yang melakukan upaya-upaya, kalau dia kalah. Makanya kita lipatkan kekuatannya," kata Adeni.

2. Tingkat kerawanan berbeda-beda di setiap daerah

Penetapan pasangan calon Pilkada Makassar di Kantor KPU Makassar, Rabu (23/9/2020). (Dok. KPU Makassar)

Polda Sulsel telah memetakan tingkat kerawanan daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2020 di Sulsel. Dua daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi adalah Kota Makassar dan Kabupaten Barru. Daerah yang rawan jadi prioritas siaga bagi petugas.

"Tidak dibilang (tidak) rawan, tapi ya harus diantisipasi karena ada problemnya masing-masing (daerah)," ujar Adeni.

3. Polda Sulsel Sulsel mengimbau masyarakat turut aktif menjaga keamanan di pilkada

Ilustrasi pilkada serentak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Adeni, sejauh ini pelaksanaan tahapan pilkada di Sulsel berjalan aman dan terkendali. Kampanye, debat publik, hingga hari tenang disebut dalam situasi kondusif.

Polda Sulsel mengimbau masyarakat turut mengawal agenda demokrasi agar berjalan aman dan damai hingga tahapannya selesai.

"Semoga juga masyarakat mengerti dan saling menjaga, saling membantu bahwa proses demokrasi harus berjalan dengan cara-cara humanis, lebih santun, lebih beradab," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sahrul Ramadan
Aan Pranata
Sahrul Ramadan
EditorSahrul Ramadan
Follow Us