Ilustrasi. Rapat antisipasi kenaikan harga gula pasir dan bawang putih di Kantor Dinas Perdagangan Sulsel, Senin (10/2). Pemprov Sulsel
Harga bawang putih dilaporkan mulai naik sejak wabah virus corona melanda Tiongkok, negara asal impor bawang putih.
Kenaikan harga bawang putih terpantau di Pasar Terong, Rabu (5/2) pekan lalu. Di tingkat pengecer, harga bawang putih berkisar Rp50 ribu per kilogram. Nilainya naik di atas 42 persen dari harga biasanya.
“Dua minggu lalu harganya masih Rp35 ribu per kilogram. Ini mulai naik karena stok yang datang berkurang,” kata Erni, salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Terong Makassar.
Kenaikan harga bawang putih juga diamini tim pemantau harga dari Dinas Perdagangan Sulsel. Di pasar-pasar tradisional, mereka menemukan adanya kenaikan harga signifikan untuk kedua komoditas tersebut.
Tim pemantau harga Dinas Perdagangan Sulsel menemukan harga gula pasir mencapai Rp14.000/kg. Harga ini melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sesusai Permendag 96 tahun 2018 yakni sebesar Rp12.500/kg. Selain itu, ditemukan pula harga bawang putih mengalami kenaikan akibat dari suplai yang menurun.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, Hadi Basalamah mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar operasi pasar di beberapa daerah menyusul naiknya harga dua komoditas itu. Hal ini, menurut Hadi, merupakan salah satu strategi jangka pendek yang akan dilakukan pemerintah.
"Sebagai penanggung jawab, akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan kota. Sedangkan untuk kabupaten/kota, khususnya Bulukumba, Parepare, Palopo dan Bone, akan dibantu fasilitasi," katanya, Senin (10/2).