Gubernur Sulsel Ingin Suket Bebas COVID-19 Diterapkan Tiap Daerah

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah tertarik dengan gagasan pemberlakuan surat keterangan bebas COVID-19 bagi masyarakat yang hendak masuk ke Makassar. Bahkan dia menginginkan agar hal tersebut juga diberlakukan di tiap daerah.
Nurdin mengatakan, peningkatan kasus masih terjadi demikian juga dengan penularan yang masih masif. Maka dari itu, dia meminta semua daerah di Sulsel dengan kasus positif COVID-19 yang masih tinggi agar lebih ketat membuat aturan, termasuk Kota Makassar.
"Kita ketahui bahwa Makassar ini adalah episentrum. Pak Pj Wali Kota punya gagasan untuk memperketat orang masuk dan keluar. Itu udah benar tapi daerah juga harus melakukan hal yang sama," kata Nurdin Abdullah di Makassar, Selasa (30/6/2020).
1. Nurdin minta surat keterangan disediakan oleh gugus tugas
Hanya saja, Nurdin tidak ingin apabila rekomendasi atau surat keterangan itu nantinya akan berbayar. Untuk itu, dia meminta surat keterangan tersebut hanya boleh diambil di posko Gugus Tugas untuk menghindari oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Saya kira yang penting ada tim dokter di masing-masing gugus. Jadi diambilnya di gugus, jangan diambil di tempat lain. Jadi gugus yang keluarkan keterangan sehat," kata Nurdin.
2. Pemeriksaan akan dilakukan di perbatasan
Menurut Nurdin, pemeriksaan surat keterangan bebas COVID-19 itu akan dilakukan di perbatasan. Dengan begitu, semua warga yang akan masuk ke daerah yang dituju akan diperiksa terlebih dahulu.
"Jadi kita buat tempat sama kayak check point supaya kita mengantisipasi. Yang kedua, kalau ada yang panas tinggi langsung kita rapid di situ. Kita sudah siapkan rapid dan sebagianya. Ini gagasan yang ada," katanya.
3. Semua opsi masih diformulasikan
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Syafri Kamsul Arif mengatakan, ada sejumlah opsi yang juga bisa diterapkan untuk meminimalisir pergerakan orang yang berpotensi menjadi carrier atau transmitter virus.
Pertama, swab test untuk memastikan seseorang positif COVID-19 atau tidak namun hal ini dirasa sulit. Kedua, rapid test yang dinilai tidak sesulit swab test. Ketiga, screening dengan mengukur temperatur suhu tubuh seseorang.
Syafri mengatakan ketiga hal itu bertujuan mencegah masyarakat yang diduga pembawa virus untuk bepergian ke mana-mana. Tapi secara teknis semuanya masih diformulasikan.
"Kalau wacananya Pak Gubernur malah jangan hanya di Makassar tapi kalau bisa kabupaten lain juga membuat hal ini. Jadi opsi-opsi itu ada yaitu swab, rapid test, atau screening saja," kata Syafri dalam telekonferensi, Selasa (30/6).